Jakarta, NPC – Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) mengungkapkan keprihatinannya mengenai eskalasi konflik antara Palestina dan Israel yang semakin memburuk. Pernyataan ini disampaikan melalui akun resmi platform X (Twitter) pada Minggu (8/10/2023). Kemlu RI mendesak agar tindakan kekerasan segera dihentikan, untuk mencegah bertambahnya jumlah korban manusia.
Tak hanya itu, Kemlu RI juga menekankan perlunya penyelesaian akar konflik, yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, sesuai dengan parameter yang telah disepakati PBB.
Konflik di wilayah Jalur Gaza meletus setelah ketegangan yang terjadi akibat penutupan pintu masuk dan keluar di wilayah tersebut. Perdana Menteri Israel, Netanyahu, menyatakan perang terbuka terhadap Palestina dalam konflik ini. Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina pada Sabtu (7/10) menyatakan bahwa mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah kunci untuk perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan, seperti yang dilansir dari kantor berita Palestina WAFA. Mereka juga memperingatkan konsekuensi serius jika konflik Israel-Palestina tidak diselesaikan dan hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Palestina tidak dijamin. Respons ini muncul ketika Israel melakukan serangan ke Jalur Gaza sebagai balasan atas rentetan roket yang diluncurkan oleh pasukan pejuang Palestina ke wilayah Israel pada Sabtu pagi.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan peningkatan jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan balik Israel menjadi 232 orang. Serangan balik Israel yang besar-besaran ini merupakan respons atas sekitar 3.000 roket yang ditembakkan oleh pasukan pejuang Hamas ke wilayah Israel.
Rumah sakit di Jalur Gaza telah menangani 232 korban jiwa dan 1.697 orang dengan berbagai luka akibat agresi Israel. Demikian yang diungkapkan oleh kementerian yang dikelola oleh Hamas melalui sebuah pernyataan pada Minggu (8/10/2023), sebagaimana dilansir oleh AFP.
Sumber: menpan.go.id/