Ramallah, NPC – Uni Eropa, pada Jumat (13/05/2022), menyatakan kecemasannya atas kekerasan yagn dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel selama pemakaman jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh.
“Mereka (pasukan Israel) tidak puas dengan melakukan kekerasan di Rumah Sakit Saint Joseph dan kembali melakukan tingkat kekerasan yang tidak masuk akal selama upacara pemakaman (Shireen Abu Akleh). Tindakan (kekerasan) ini yang bisa mengobarkan ketegangan,” kata Kantor Perwakilan Uni Eropa untuk Palestina.
Pada Jumat, pasukan pendudukan Israel melancarkan serangan kekerasan terhadap prosesi pemakaman jurnalis Palestina-Amerika, Shireen Abu Akleh, pada saat jenazahnya meninggalkan rumah sakit. Pelayat dan pengiring jenazah Shireen dipukuli dan diserang dengan tongkat.
Sebagaimana dilansir RT Arabic, otoritas pendudukan Israel berdalih serangan terjadi akibat persyaratan otoritas Israel di mana jenazah Abu Akleh harus dibawa dengan mobil dari rumah sakit dan bukan dengan pejalan kaki.
Shireen Abu Akleh, merupakan pemeluk Kristen (51 tahun) yang bekerja sebagai jurnalis di Al-Jazeera sejak sekitar 25 tahun lalu. Ia lahir di Yerusalem Timur, dan dimakamkan bersama orang tuanya di Pemakaman Gunung Sion dekat Kota Tua.
Shireen Abu Akleh ditembak di kepala saat meliput serangan pasukan pendudukan Israel ke kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, yang telah diduduki Israel selama lebih dari 50 tahun. Pada saat ditembak, Shireen mengenakan helm dan jaket antipeluru yang jelas bertuliskan kata “Jurnalis” di depannya.
Pengumuman meninggalnya Shireen memicu kebencian yang kuat dan kesedihan yang besar di wilayah Palestina dan dunia Arab.
(T.FJ/S: RT Arabic)