Ramallah, SPNA – Direktur Eksekutif Komisi Pemilihan Umum Palestina, Hisyam Kahel, mengumumkan akan mulai melakukan pertemuan dengan sejumlah faksi Palestina dan organisasi masyarakat sipil, Minggu mendatang di Ramallah sebelum melakukan pertemuan serupa di Gaza.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Senin lalu memerintahkan ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palestina, Hanna Nasser untuk berkomunikasi dengan seluruh partai dan faksi dalam rangka mempersiapkan penyelanggaran pemilu.
“KPU Palestina akan mengirimkan delegasi ke gubernur selatan (Jalur Gaza) untuk menentukan persyaratan faksi Palestina demi terlaksananya pemilu, ‘’ terang Hisyam seperti dilansir Youm7, Rabu (09/10/2019).
Menurutnya, Pemilu Palestina akan dilaksanakan dalam empat tahap, dimulai dengan pendaftaran pemilih, disusul pedaftaran pencalonan, kampanye kemudian pelaksanaan pemilu. 11 TPS akan dibuka di Tepi Barat dan 5 di Jalur Gaza.
Sekitar 20.000 karyawan di Tepi Barat dan Gaza dibutuhkan untuk mempersiapkan dan mengawasi kelancaran pesta demokrasi yang menjadi angin segara bagi faksi Palestina tersebut.
Terkait rintangan yang dihadapi, Kahil mengatakan bahwa tantangan utama dalam pemilu adalah “Israel” yang dapat dipastikan akan mempersulit distribusi kota suara antara Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Dia menerangkan, seperti halnya yang terjadi di tahun 2006 Pemerintah Israel mempersulit warga hendak yang mencoblos di sejumlah TPS di kota suci Al-Quds. Akibatnya sebagian tidak dapat menggunakan hak pilihya karena sikap Pemerintah Israel tersebut.
KPU Palestina di Ramallah dan Jalur Gaza juga dilaporkan telah mengadakan pertemuan via telconference Selasa malam lalu.
(T.RS/S:Youm7)
