Gaza, NPC – Organisasi non-pemerintah Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Senin (30/10/2023), mengumumkan bahwa jumlah jurnalis dibunuh militer Israel sejak dimulainya serangan di Jalur Gaza pada 7 Oktober mencapai 31 jurnalis.
CPJ mencatat dalam sebuah pernyataan bahwa perang antara Israel dan Hamas telah menjadi periode dengan jumlah kematian dan pembunuhan terbesar jurnalis peliput konflik sejak CPJ mulai menghitung korban jurnalisme pada tahun 1992.
“Selama periode antara 7 Oktober dan 30 Oktober, setidaknya 31 jurnalis termasuk di antara 9.000 orang terbunuh di kedua pihak,” kata CPJ.
Sementara itu, jumlah korban jiwa di kalangan jurnalis yang diterbitkan CPJ seminggu yang lalu, adalah 27 orang.
Selama 25 hari sejak 7 Oktober, militer pendudukan Israel telah melancarkan serangan brutal di kawasan pemukiman penduduk di Jalur Gaza. Serangan keji Israel ini telah menyebabkan lebih dari 8.306 penduduk Palestina meninggal dunia, di mana 3.457 adalah anak-anak. Serangan ini juga membuat sekitar 21.048 penduduk Palestina mengalami luka-luka.
Jumlah penduduk Palestina yang meninggal dunia terus bertambah akibat serangan udara dan pemboman tiada henti hingga saat ini. Militer pendudukan Israel menyerang apa saja dan siapa saja, termasuk penduduk sipil tak berdosa, anak-anak, perempuan, dan orang tua. Tidak ada tempat yang aman bagi penduduk Palestina di Jalur Gaza dari serangan udara Israel, termasuk rumah sakit.
(T.FJ/S: RT Arabic)