Tel Aviv, SPNA – Para pemukim Israel, pada Senin (19/07/2021) menanam pohon di daerah Farsieh dan Ain al-Hilweh di Lembah Yordan utara, Palestina yang diduduki.
Aktivis hak asasi manusia Palestina, Aref Daraghmeh, mengatakan bahwa para pemukim terus menanam pohon dan merebut tanah penduduk Palestina di daerah Khallet Khader di Farsi, dan di sekitar mata air Al-Hilweh, yang telah mereka rampas beberapa bulan yang lalu.
Lembah Yordan Palestina telah menjadi sasaran serangan sengit dan sistematis sejak Israel menganeksasinya pada tahun 1967. Pasukan pendudukan dan pemukim Israel tersebar di lebih dari 21 kawasan pemukiman dan berbagai pos penjagaan di sepanjang Lembah Yordan Palestina. Penduduk Palestina hampir setiap hari berhadapan dengan gangguan, ancaman, penghancuran lahan pertanian, perampasan tahan, hingga pengusiran yang kerap dilakukan pasukan dan pemukim Israel.
Para pemukim Israel merebut daerah pertanian paling subur di bawah todongan senjata dan atas perintah tentara pendudukan, dengan dalih daerah tersebut ditutup militer.
Pasukan pendudukan dan pemukim Israel berusaha untuk memaksakan “Kebijakan Pengasingan” terhadap petani Palestina dengan mencegah mereka mengakses tanah demi menghindari penyitaan mesin atau mengenakan denda jika mereka melanggar. Hal ini menyebabkan petani Palestina di kawasan itu pada dua pilihan, memilih meninggalkan tanah mereka atau memilih pendudukan Israel dengan cara kejam seperti itu.
Penguasa Israel juga sengaja menimbulkan kerugian materil bagi para petani Palestina yang mempertahankan tanah mereka, dengan menargetkan traktor pertanian pendudukan, yang merupakan urat nadi para petani.
Pendudukan dan para pemukim Israel tidak meninggalkan solusi atau kesempatan bagi penduduk Palestina untuk mencari nafkah, tanpa melawan. Pendudukan Israel merobohkan pohon, menghancurkan tanaman, menyita padang rumput hijau, dan menghancurkan lumbung pangan penduduk.
(T.FJ/S: Palinfo)