Yerusalem, SPNA – Kelompok pemukim Israel, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Rabu (24/11/2021), menyerukan untuk menggandakan serbuan ke kompleks Masjid Al-Aqsha, lima hari lagi, pada Hari Raya Hanukkah.
Berkaitan dengan seruan untuk mengintensifkan serbuan ke Al-Aqsha, Palestina menyerukan kegiatan untuk menghadapi serbuan pemukim dan mendukung Masjid Al-Aqsha.
Seruan pemukim Yahudi Israel untuk menyerbu Al-Aqsha diintensifkan bertepatan dengan Hari Raya Hanukkah, yang menurut klaim yahudi dirayakan oleh orang-orang Yahudi, untuk memperingati peresmian Kuil Kedua di Yerusalem.
Dai, ulama, dan Kepala Dewan Islam Tertinggi Yerusalem, Syeikh Ikrima Sa’id Sabri, mengajak semua penduduk Palestina untuk melakukan ziarah ke Masjid Al-Aqsha, untuk membangun kembali ikatan batin dengan masjid, mempertahankan, dan mengusir setiap tindakan yang dilakukan pemukim Yahudi terhadap masjid Al-Aqsha.
“Pendudukan Israel telah mengubah kota Yerusalem menjadi barak militer sejak Minggu lalu, dan telah meningkatkan eskalasi pembatasan yang provokatif terhadap penduduk asli Palestina,” sebut Syeikh Ikrima Sabri.
Ia menjelaskan bahwa otoritas pendudukan Israel telah memperketat pengepungan di Masjid Al-Aqsha, dan memperketat pemeriksaan bagi jamaah muslim, sekaligus membuka jalan bagi orang-orang Yahudi untuk datang dan berkeliaran di Masjid Al-Aqsha.
Syeikh Ekrima Sabri menunjukkan bahwa serangan Israel semakin sering terjadi. Hal ini merupakan bentuk keserakahan otoritas pendudukan Israel di Al-Aqsha, dan untuk mencoba mendominasi, serta secara bertahap memaksakan kedaulatan Israel di Masjid Al-Aqsha.
“Apa yang terjadi menunjukkan bahwa otoritas pendudukan Israel terus melanjutkan kebijakan resmi dan politik, yang dilakukan tidak hanya di tahap permukiman,” sebut Syeikh Ikrima Sabri.
Ia menegaskan kembali penolakannya terhadap tindakan pendudukan Israel dan meminta pemerintah pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas tindakan apa pun yang mempengaruhi Masjid Al-Aqsha.
(T.FJ/S: Palinfo)