Ramallah, SPNA – Perdana Menteri Palestina, Muhammad Stayyeh, Sabtu (27/02/2021), mengumumkan bahwa seluruh sekolah dan kampus di Tepi Barat akan ditutup selama dua pekan akibat pandemi Corona. Penutupan lembaga pendidikan itu akan berlangsung selama dua minggu.
Dalam sebuah pernyataan di televisi Palestina, Shtayyeh mengatakan “Kebijakan terbaru ini akan mulai berlaku sejak hari Minggu (hari ini), mencakupi seolah negeri dan swasta serta taman kanak-kanak.”
Meski demikian, Pemerintah meminta agar aktivitas belajar mengajar tetap berjalan dengan menerapkan sistem belajar jarak jauh.
Selain itu, pertokoan, super market serta transportasi umum juga hanya akan buka dari jam tujuh pagi sampai enam sore waktu Palestina.
Pada hari libur, Jumat dan Sabtu, Otoritas bahkan merencanakan lockdown total sehingga warga tidak melakukan aktivitas di luar rumah. Hal itu demi menekan jumlah infeksi yang perharinya menembus angka dua ribuan dalam beberapa hari terakhir.
Melalui maklumat tersebut, warga juga tidak diizinkan untuk mengadakan pesta dan acara kematian, atau acara lainnya yang dapat mengundang kerumunan warga.
Pada saat kebijakan terbaru itu diumumkan, Kemenkes Palestina menyatakan delapan orang kembali meninggal akibat corona. Otoritas Kesehatan Palestina juga mencatat 2.623 infeksi terbaru.
(T.HN/S: Qudspress.com)