Tel Aviv, SPNA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh pemimpin partai Yisrael Beiteinu, Avigdor Lieberman bertanggung jawab atas pembubaran Parlemen Israel “Knesset”.
“Rakyat Israel memlih saya sementara Lieberman hanya melakukan konspirasi. Lieberman seringkali mengajukan tuntutan dan setiap kali tuntutannya telah terpenuhi, dia kembali menuntut hal yang lain, ‘’ ujar Netanyahu pasca pembubaran Parlemen Knesset, seperti dilansir Yediot Ahronot dan dikutip Palinfo, Rabu (29/05/2019).
“Kami memiliki koalisi yang terdiri dari 60 anggota, lima kursi untuk partai Lieberman, namun sayangnya, Lieberman tak berniat untuk bekerjasama dengan kami,” tambahnya.
Netanyahu juga menuding bahwa Lieberman berusaha menjatuhkan pemerintahan berkuasa hanya demi mengumpulkan dukungan kecil namun dia tidak berhasil.
Sementara itu, Lieberman menyayangkan bahwa Israel terpaksa kembali mengadakan pemilu legislatif yang akan menelan biaya besar karena Netanyahu menolak memenuhi permintaan partai Yisrael Beiteinu untuk melakukan pemungutan suara terhadap undang-undang perekrutan.
“Kami sepakat bahwa anggota partai Yahudi-Ortodoks tidak akan berpartisipasi dalam pemungutan suara tersebut namun seluruh usulan yang diajukan kepada saya bertujuan untuk membuang-buang waktu dan dan melemahkan hukum. Netanyahu menyerahkan dirinya kepada partai Yahudi Ortodoks. Kami adalah mitra dalam pemerintahan sayap kanan, bukan dalam pemerintahan Yahudi,” tandasnya.
Parlemen Israel membubarkan diri dan kembali melaksanakan pemilu setelah gagal membentuk pemerintahan. Keputusan ini didukung oleh 74 anggota Knesset sementara 45 lainnya menentang. Pemilu Legislatif tahap dua dijadwalkan akan digelar pada 17 September mendatang.
(T.RS/S:Palinfo)