Jakarta, NPC – Memperingati Hari Solidaritas Internasional bersama Masyarakat Palestina, Nusantara Palestina Center (NPC) menyelenggarakan talkshow bertema “Penjajahan atas Palestina Dalam Perspektif Media.”
Acara ini diselenggarakan di bilangan Jakarta Barat, Minggu (28/11/2021).
Talkshow ini dibuka dengan kata pendahuluan oleh Direktur Pelaksana NPC Ihsan Zainuddin, dilanjutkan dengan sambutan dari Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun, Ketua Dewan Pembina NPC Abdillah Onim, dan Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina Tahun 2017-2020 sekaligus Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI Andy Rachmianto.
Selain itu, talkshow tersebut menghadirkan tiga narasumber, yaitu Redaktur Anadolu Agency yang juga merupakan Dosen Media dan Hubungan Internasional Universitas Al-Azhar Indonesia Pizaro Gozali Idrus, Founder Albalad.co Faisal Assegaf dan redaktur Dialog Jumat Republika Achmad Syalaby Ichsan.
Narasumber pertama, Pizaro Gozali Idrus menyoroti soal pemahaman tentang pola representasi Arab Palestina dan Israel dalam liputan media berita AS dan dunia. Penggunaan media menjadi poin penting dalam setiap peristiwa penting sejarah dan modern.
Pizaro menilai media saat ini yang melakukan peliputan soal Palestina secara terus menerus terbilang sangat sedikit, bahkan hampir tidak ada. Umumnya media-media itu hanya meliput disaat terjadi peperangan. Namun aneksasi dan pencaplokan wilayah Palestina yang dilakukan Israel terus berlanjut dan luput dari sorotan media.
“Media meliput Palestina kalau ada perang saja, sedang pencaplokan wilayah terus berjalan, media tidak lagi meliput,” terangnya.
Sementara narasumber kedua pada talkshow ini, Faisal Assegaf, juga tak kalah menyuguhkan kepada hadirin sebuah risalah kritis. Ia mengatakan bahwa Palestina adalah sebuah negara khayalan. Pernyataanya itu didasarkan kepada faktor internal dan eksternal Palestina.
Catatan yang ada menyatakan bahwa hingga Juli 2019, Palestina diakui secara internasional sebagai negara merdeka oleh 138 negara dari 193 anggota PBB, namun masih banyak negara yang tidak mengakui Palestina sebagai negara merdeka, seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Prancis, Jepang dan Kanada, di mana negara-negara ini mendukung solusi dua negara, tetapi pengakuannya atas Palestina sebagai negara independen yang diakui secara internasional bergantung pada negosiasi langsung antara Israel dan Otoritas Nasional Palestina.
“Saya katakan Palestina ini sebagai negara khayalan karena terdapat beberapa faktor baik internal maupun eksternal,” ucap Founder Albalad.co.
Selanjutnya, narasumber ketiga Achmad Syalaby Ichsan menyatakan pihaknya selalu menempatkan masalah Palestina dalam aganda utama di Dialog Jumat Republika.
Yang terjadi saat ini adalah praktik dan pelanggaran Israel beserta pasukan-pasukannya terhadap rakyat Palestina yang secara terang-terangan bertentangan dengan aturan hukum internasional. Palestina menghadapi keadaan sulit dan tantangan berat karena pendudukan Israel dan praktik agresif terhadap rakyat, tanah, kesucian, dan hak mereka.
“Di Republika ada atau tidak ada perang, Palestina tetap menjadi isu prioritas,” kata Achmad Syalaby.
Talkshow ini diwarnai dengan diskusi dan tanya jawab tentang isu Palestina terkini dan kemungkinan yang terjadi ke depan.
NPC menggelar talkshow bertema “Penjajahan atas Palestina Dalam Perspektif Media” ini sebagai rangkaian acara peringatan Hari Solidaritas Internasional bersama Masyarakat Palestina yang ditetapkan oleh PBB diperingati setiap 29 November.
Acara ini digelar NPC bersama CDC El Sharq dan Saling Sapa TV.
____
Informasi mengenai program kegiatan dan aktivitas kemanusiaan yang lebih lengkap dapat menghubungi: 📲 wa.me/628119944496 (Call Center NPC)
✅ Facebook: facebook.com/npc.or.id
✅ Instagram: instagram.com/npc.or.id
✅ Twitter: twitter.com/npc_id
✅ Telegram: t.me/npc_id
✅ Website: www.npc.id
✅ YouTube: youtube.com/c/NusantaraPalestinaCenter
