Hebron, SPNA – Pejabat lokal di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki, pada Kamis (19/08/2021), meminta warga Palestina untuk menghadiri shalat Jumat di Masjid Ibrahimi guna menghadapi “Yahudisasi” yang direncanakan Israel di situs suci tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, departemen Wakaf Islam mengumumkan bahwa beberapa masjid di Hebron akan ditutup dan jemaah akan diarahkan untuk melaksanakan shalat di Masjid Ibrahimi.
Seruan ini muncul seiring rencana Israel untuk membangun lift di luar masjid yang akan digunakan secara eksklusif oleh pemukim Yahudi. Warga Palestina mengatakan ini akan memicu serangan pemukim ke dalam masjid.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan bahwa mereka telah memulai proyek di halaman masjid untuk membangun rute yang secara langsung menghubungkan area parkir ke masjid dan lift.
Masjid Ibrahimi secara rutin mengalami pelecehan, termasuk larangan oleh otoritas Israel untuk menggunakan pengeras suara saat azan dan penggerebekan oleh pemukim ke dalam masjid.
Komite Warisan Dunia UNESCO memasukkan Masjid Ibrahimi dan kota tua Hebron ke dalam Daftar Warisan Dunia.
Di bawah Perjanjian Hebron yang ditandatangani pada tahun 1997 antara Organisasi Pembebasan Palestina dan Israel, kota ini dibagi menjadi dua wilayah – H1, tunduk pada kendali Palestina, dan H2 di bawah kendali Israel. Diperkirakan 20% dari luas kota adalah kawasan kota tua dan Masjid Ibrahimi berada pada wilayah H2.
(T.RA/S: Anadolu Agency)
