Tel Aviv, SPNA – Amerika Serikat dan Israel mengoordinasikan upaya untuk memperketat kendali atas UNRWA, surat kabar Israel Hayom mengungkapkan pada awal pekan ini.
Media itu mengungkapkan, “sebuah komite bernama Majelis Umum PBB” diatur untuk memulai diskusi tentang pembaruan mandat UNRWA minggu depan. Di sini, “akan mengumpulkan mayoritas suara dan mencegah penutupan lembaga tersebut.” Namun, tahun ini pemerintah AS akan membantu Israel dalam upayanya untuk memperketat kendali atas misi badan PBB itu, tambahnya.
Menurut makalah itu, diskusi awal antara misi Israel dan AS ke PBB, dan dengan partisipasi beberapa negara lain, “diputuskan untuk menghadirkan dua tuntutan di Majelis Umum. Pertama, memperkecil mandat UNRWA, sehingga diperpanjang setiap tahun bukan setiap tiga tahun;. Kedua, memaksa UNRWA untuk meningkatkan transparansi keuangannya.”
“UNRWA adalah beban bagi komunitas internasional,” Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon mengatakan pada Jerusalem Post pada hari Rabu (30/10/2019). “Lembaga ini menggunakan dana dunia untuk menyebarkan kebohongan dan narasi palsu terhadap Negara Israel dan secara sistematis mengabaikan pemenuhan tujuan yang telah ditetapkannya.”
Ia melanjutkan, “Sampai gerbang UNRWA ditutup secara permanen, kami akan bekerja dengan semua alat yang kami miliki untuk meningkatkan pengawasan.”
Para pengamat percaya laporan baru-baru ini yang menuduh bahwa pekerjaan UNRWA dinodai dengan korupsi bukanlah “kebetulan”. Ini terkait dengan upaya Israel dan AS untuk menghentikan perjuangan Palestina.
UNRWA berada di bawah tekanan kuat setelah pemerintah AS menangguhkan bantuan keuangan kepada badan PBB itu.
Didirikan pada tahun 1949, badan PBB saat ini melayani 5,3 juta pengungsi Palestina.
(T.RA/S: MEMO)