Yerusalem, SPNA – Jurnalis dan blogger Arab dari Negara Teluk dan Irak mengambil bagian dalam serangkaian pertemuan dan acara di Israel, menyusul undangan dari Kementerian Luar Negeri negara pendudukan itu.
Tidak diidentifikasi siapa saja yang menjadi delegasi jurnalis dan berapa lama mereka akan berada di Israel.
Di Twitter, kementerian mengatakan bahwa beberapa wartawan berasal dari negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan negara pendudukan. Ditambahkan pula bahwa kunjungan itu akan memungkinkan mereka untuk berkenalan dengan “masyarakat yang beragam di Israel dan sudut pandang yang berbeda.”
Sebuah gambar, yang dianggap sebagai anggota delegasi media, diterbitkan di Twitter, tetapi tidak ditunjukkan wajah atau tanda yang dapat diidentifikasi.
Ini bukan pertama kalinya wartawan Arab melakukan tur ke Israel setelah undangan dari Kementerian Luar Negeri Israel. Pada musim panas lalu, anggota media dari Maroko, Lebanon, Irak, Yaman dan Suriah bergabung dalam perjalanan semacam itu.
Mereka mengunjungi tugu peringatan Yad Vashem Holocaust Yerusalem, parlemen dan kompleks Masjid Al-Aqsa.
Delegasi tersebut dikecam oleh Otoritas Palestina yang meminta badan media Arab untuk menempatkan mereka dan outlet media tempat mereka bekerja masuk dalam daftar “daftar hitam”.
Kunjungan ini menandai perkembangan terbaru dalam hubungan yang tumbuh antara Israel dan dunia Arab.
Pada bulan Maret, Arab Saudi – bersama dengan sekutu regionalnya Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir – menolak pernyataan oleh Uni Parlemen Arab yang menyerukan diakhirinya normalisasi dengan Israel.
(T.RA/S: MEMO)