Yerusalem, SPNA – Sejumlah laporan di Yerusalem, pada Sabtu (28/08/2021), menunjukkan observasi terkait aksi penangkapan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap sekitar 1.900 penduduk Yerusalem pada paruh pertama tahun ini.
Penangkapan terkonsentrasi selama atau setelah pemberontakan Bab al-Amud dan agresi Israel baru-baru ini di Gaza.
“Penangkapan tersebut juga menargetkan anak-anak di bawah usia 18 tahun, dengan tujuan untuk menghancurkan keinginan dan mencegah mereka untuk melawan tindakan pendudukan Israel,” sebut Komite Narapidana Palestina.
Selama bulan Mei saja, pendudukan Israel telah mengeluarkan 16 keputusan untuk memblokir asuransi kesehatan sejumlah narapidana Palestina, yaitu: Amir Zughayer, Rami Baraka, Muhammad Arnaout, dan Omar Zghair, ditambah pemotongan asuransi kesehatan 12 tahanan yang baru dibebaskan dan keluarga mereka di kota Yerusalem.
Selain penangkapan tersebut, 53 penduduk Yerusalem menghadapi hukuman penjara lebih dari 25 tahun, sementara yang lain hukumannya mencapai ratusan tahun. Sejauh ini, delapan penduduk Yerusalem telah menghabiskan lebih dari dua puluh tahun di penjara.
“Narapidana dari Yerusalem disebar di sebagian besar penjara. Namun, rata-rata mereka dipusatkan di penjara Negev, Megiddo, dan Gilboa. Sementara itu, tahanan wanita berada di penjara Damon serta Sharon dan anak-anak dibawah umur berada di penjara Ofak, berbaur dengan penjahat,” sebut sejumlah laporan dari Yerusalem, sebagaimana dilansir Palinfo.
Baru-baru ini, pengadilan pendudukan Israel mencatat peningkatan signifikan dalam periode hukuman yang dijatuhkan terhadap anak-anak di bawah umur yang dituduh melakukan pelemparan batu.
Otoritas pendudukan Israel menahan sekitar 4.400 narapidana Palestina, termasuk sekitar 600 tahanan dengan status hukuman tinggi, 425 tahanan hukuman administratif, dengan sekitar 200 tahanan anak-anak,dan 38 tahanan wanita.
(T.FJ/S: Palinfo)