Gaza, NPC – Sejumlah pesawat tempur Israel, pada Jumat malam (27/10/2023), melancarkan serangan besar-besaran dan cukup parah di seluruh wilayah Jalur Gaza, sehingga menyebabkan jaringan komunikasi di Jalur Gaza terganggu.
Sepanjang malam pesawat dan artileri Israel terus menerus melancarkan pemboman yang cukup parah dan masif di beberapa wilayah. Pemboman tersebut sebagian besar terfokus di wilayah timur Jalur Gaza. Militer pendudukan Israel menyerang wilayah tengah Gaza, kawasan Zaytoun, timur Jabalia, timur Shujaiya, Beit Lahia di utara Jalur Gaza, dan Deir Al-Balah di selatan Jalur Gaza.
Di Jalur Gaza, militer pendudukan Israel melancarkan serangan besar-besaran yang diarahkan diarahkan ke Kota Gaza. Militer pendudukan Israel mengatakan bahwa pemboman besar-besaran di Jalur Gaza ini menjadi babak baru dalam perang di Jalur Gaza.
Jurnalis RT Arabic, melaporkan bahwa jaringan komunikasi dan internet terputus di Jalur Gaza akibat serangan besar-besaran yang dilakukan tentara Israel. Sementara itu, jurnalis Fox News mengungkapkan bahwa serangan yang terjadi pada Jumat malam ini merupakan serangan paling brutal.
“Serangan di Jalur Gaza saat ini adalah yang paling gila yang pernah saya lihat. Serangan paling dahsyat sejak awal perang (7 Oktober),” kata jurnalis Fox News.
Sejumlah media Palestina dan aktivis dari Jalur Gaza melaporkan bahwa sejumlah tank Israel bergerak maju menuju Jalur Gaza, di sebelah timur Jabalia dan Beit Hanoun.
Serangan pemboman dilakukan di sekitar Sheikh Zayed, serta dekat Rumah Sakit Indonesia, desa Umm Al-Nasr, dan Beit Hanoun di utara Jalur Gaza. Sejumlah penduduk Palestina dilaporkan meninggal dunia dan luka-luka dalam serangan tersebut.
“Sejumlah besar korban meninggal dunia dan luka-luka tiba di rumah sakit di utara Jalur Gaza,” kata sejumlah sumber medis di Jalur Gaza.
Serangan udara hebat juga terdengar di timur provinsi Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Jumat (27/10), mengumumkan bahwa sebanyak 7.326 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, termasuk 3.038 anak-anak, 1.726 perempuan, dan sebanyak 1.650 hilang tertimpa reruntuhan. Sementara itu sebanyak 18.976 orang mengalami luka-luka.
Sementara itu, Kantor Media Pemerintah di Gaza menyebutkan bahwa Jumlah total pengungsi telah mencapai sekitar 1.400.000. Jumlah ini mewakili 70 persen populasi penduduk Jalur Gaza. Para pengungsi ini tersebar di lebih dari 222 pusat penampungan, termasuk 100 di antaranya berada di kota Gaza dan utara Jalur Gaza.
(T.FJ/S: RT Arabic)