Hebron, NPC – Otoritas pendudukan Israel, pada Rabu (12/01/2022), menghancurkan bangunan berupa rumah, fasilitas sipil, dan sebuah sumur air di komunitas Al-Fakhit, timur kota Yatta, selatan kota Hebron.
Sejumlah saksi mata menjelaskan bahwa aksi penghancuran meliputi 11 bangunan, termasuk lima rumah yang dihuni oleh 18 orang, sebuah sumur penyimpanan air, dan 5 bangunan untuk menyimpan pakan ternak.
“Sebagian besar penduduk di komunitas tersebut, berjumlah sekitar 150 orang, yang bekerja di pertanian dan peternakan,” sebut saksi mata.
Awal tahun ini hingga pertengahan Desember lalu, berdasarkan data dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB tentara pendududkan Israel telah menghancurkan dan merampas 862 bangunan milik penduduk Palestina di Area C Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Perjanjian Oslo 2 (1995) mengklasifikasikan tanah Tepi Barat menjadi 3 wilayah, di mana Area A berada di bawah kendali penuh Palestina, Area B berada di bawah keamanan Israel, kontrol sipil, dan administrasi Palestina, dan Area C berada di bawah Kontrol sipil, administrasi, dan keamanan Israel.
Penduduk Palestina dilarang membuat perubahan atau membangun apa pun di Area C tanpa izin Israel, dan hampir tidak mungkin untuk mendapatkan izin tersebut.
Selain itu, otoritas pendudukan Israel juga memberi tahu penghentian pembangunan dua rumah dan jaringan listrik di kota Beit Dajan, sebelah timur Nablus.
Pejabat yang bertanggung jawab terhadap isu permukiman di utara Tepi Barat, Ghassan Daghlas, mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel telah memberi tahu penghentian pembangunan dua rumah milik Adel Saleh Abu Helwan dan Imad Abu Helwan.
Ghassan Daghlas menambahkan bahwa otoritas pendudukan Israel juga memberitahu penghentian pengerjaan jaringan listrik dewan desa di wilayah timur Beit Dajan.
(T.FJ/S: Palinfo)
