Gaza, NPC – Sejumlah pesawat tempur dan artileri tentara Israel, pada Minggu malam (29/10/2023), melakukan serangan bom di sekitar Rumah Sakit Al-Quds di Tel Al-Hawa di utara Gaza. Militer pendudukan Israel melakukan pemboman dengan lebih dari 25 serangan dan pemboman besar-besaran yang penuh kekerasan.
Militer pendudukan Israel secara intensif menyerang wilayah yang membentang dari Jalur Gaza Utara hingga Gaza Tengah. Pemboman Israel terfokus pada wilayah utara Jalur Gaza, kamp pengungi Al-Shati dan Tel Al-Hawa, hingga ke wilayah Rumah Sakit Turki, yang menjadi sasaran puluhan roket dan artileri.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) di Gaza, yang berbasis di Rumah Sakit Al-Quds, membenarkan bahwa militer pendudukan Israel terus melemparkan bom ringan di sekitar Rumah Sakit Al-Quds.
Media Palestina melaporkan bahwa jaringan komunikasi dan internet kembali terputus di wilayah Jalur Gaza Utara setelah serangan Israel pada Minggu malam.
Pesawat tempur Israel juga melancarkan beberapa pemboman terhadap rumah penduduk sipil di kamp pengungsi Jabalia, utara Jalur Gaza. Serangan ini menyebabkan lebih dari 30 orang mengalami luka-luka. Pesawat tempur Israel juga melancarkan beberapa serangan di sekitar Kompleks Rumah Sakit Al-Shifa, sebelah barat Kota Gaza.
Perusahaan Telekomunikasi Palestina mengatakan bahwa layanan komunikasi dan internet di berbagai wilayah di Gaza Utara terganggu terjadi akibat matinya generator utama di wilayah Sheikh Radwan setelah serangan pemboman di wilayah tersebut.
Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), menerangkan bahwa otoritas pendudukan Israel telah beberapa kali memberi peringatan akan mengebom Rumah Sakit Al-Quds, yang berafiliasi dengan PRCS di Tel Al-Hawa, utara Jalur Gaza. PRCS menyatakan bahwa Rumah Sakit Al-Quds menampung lebih dari 400 pasien dan sekitar 12.000 pengungsi sipil yang mengungsi karena dianggap sebagai lokasi yang aman.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, hingga pada Minggu (29/10), sebanyak 8.005 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan udara militer pendudukan Israel, termasuk di antaranya 3.324 anak-anak, 2.062 perempuan, dan 460 lansia. Sementara itu sebanyak 1870 orang masih hilang di bawah reruntuhan bangunan, di mana 1.020 adalah anak-anak.
(T.FJ/S: RT Arabic)