Tel Aviv, SPNA – Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengajukan tawaran perdamaian untuk merajut kembali hubungan bilateral dengan negara-negara Teluk agar sama-sama dapat fokus menghadapi tantangan Iran.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Sabtu malam (05/10/2019), Channel 12 melaporkan bahwa tawaran yang didukung penuh oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tersebut, diajukan dalam sebuah pertemuan di sela pertemuan Majelis Umum PBB, di New York akhir September lalu.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah Menteri Luar Negeri Negara Teluk dan utusan Amerika untuk misi perdamaian di Timur Tengah, Jason Greenblatt.
Media Israel tersebut menyebutkan bahwa inisiatif bersejarah ini bertujuan untuk mengakhiri konflik dengan negara-negara Teluk.
Dengan catatan Israel mencoba mengeksploitasi ketegangan antara Iran dan negara Teluk sebagai media untuk menormalkan hubungannya.
Namun demikian, dalam laporan tersebut disebutkan kemungkinan tidak akan ada tandatangan hubungan bilateral secara komprehensif, disebabkan masih berlangsungnya konflik antara Israel dan Palestina.
Menurut Channel 12, inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan dan memperkuat persahabatan kerja sama dalam bingkai Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan prinsip-prinsip hukum internasional. Serta untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan efektif demi menghindari perang, permusuhan, sabotase, kekerasan dan hasutan di antara semua pihak.
Setiap perbedaan di antara negara yang terikat dalam perjanjian ini harus diselesaikan melalui konsultasi.
(T.HN/S: Arabic.rt)