Tel Aviv,SPNA – Kolomnis Israel, Akiva Eldara mengatakan bahwa Israel menjadi tempat penampungan yang nyaman bagi sejumlah buron, kriminal, gangster, dan mafia di seluruh dunia. Mereka menjadikan Israel sebagai pelarian karena memiliki asal usul Yahudi.
Kepala Biro surat kabar Haaretz untuk AS tersebut mengatakan dalam artikelnya : “Dalam beberapa tahun terakhir para kriminal dan buronan internasional telah menemukan tempat berlindung di Israel untuk menghindari tuntutan hukum di negara asal mereka”, seperti dikutip Palsawa, Sabtu (02/10/2019).
Dia mencatat dugaan penyelewengan kekuasaan yang dilakukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menimbulkan keraguan bahwa Israel adalah satu-satunya negara demokratis di Timur Tengah.
Israel menjadi bagian dari sistem korupsi global, dimana tahun 2018 Tel Aviv berada di posisi ke-34 dalam daftar 180 yang melakukan korupsi.
Israel juga menjadi pelarian bagi sejumlah pengusaha serta politisi Yahudi dari Rusia dan Ukraina, yang memiliki reputasi jelek di negara mereka.
“Mereka sekarang berlindung di Israel untuk melarikan diri dari tuntutan hukum di negara mereka.” Tulis salah satu analis paling berpengaruh di dunia tersebut.
Salah satu dari buronan tersebut adalah Mantan Menteri Energi Ukraina, Eduard Stavytsky, yang dituduh melakukan korupsi bernilai jutaan dolar. Dia melarikan diri ke Israel setelah kudeta tahun 2014 dan mengubah namanya menjadi Nathan Rosenberg.
Kriminal lain bernama Ilan Shor yang diadili di Moldova selama tujuh tahun penjara karena mencuri tiga bank, sepert informasi yang dirilis Interpol.
Para buron tersebut sengaja memanfaatkan asal-usul Yahudi dan paspor Israel untuk melakukan pelanggaran dan kejahatan, Mereka lalu segera melarikan diri ke Israel jika terungkap.
Kriminal lainnya seperti Gregory Lernr yang melakukan kejahatan selama masa Uni Soviet. Dia lalu tiba di Israel dan mencoba menyuap politisi lokal.
Semua ini berkat hukum Israel yang memberikan kekebalan kepada setiap orang Yahudi di dunia pemegang paspor Israel, bahkan jika mereka tidak tinggal sehari pun di Israel. Identitas Yahudi mereka memberikan mereka suaka politik sesuai hukum Israel.
Israel juga tidak hanya menjadi penampungan kriminal Yahudi dari negara-negara bekas Uni Soviet, adalah Eddie Abetan dari Perancis, yang dijatuhi hukuman tiga tahun. Dia kemudian melarikan diri ke Israel, namun Prancis tidak meminta ekstradisi dari Tel Aviv.
Seperti terungkap bahwa Israel juga menjadi pelarian empat penjahat yang terlibat dalam kasus kriminal paling serius di Eropa pada abad ini.
Israel juga memiliki skandal lain dari Australia akibat menampung Malka Lever yang dituduh melakukan kejahatan seksual, namun karena asal-usulnya Yahudi dia dapat dengan mudah menemukan Suaka di Israel.
Melihat fakta ini, Gal Lapertov, anggota Departemen Internasional Biro Jaksa Penuntut Umum Israel, memperingatkan pemerintah bahwa Israel menjadi surga bagi para penjahat besar di seluruh dunia.
(T.RS/S:Palsawa)