Kairo, NPC – Grand Syekh Al-Azhar, Dr. Ahmed El-Tayeb, mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsa dan halamannya sepenuhnya Islami. Beliau menekankan bahwa pembagian ruang atau waktu dari situs yang diberkahi tersebut adalah hal yang akan diterima.
Pernyataan El-Tayeb tersebut disampaikan saat menerima Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh.
“Berbicara tentang pembagian ini (komplek Masjid Al-Aqsa) adalah absurditas, pemalsuan dan perpanjangan dari perilaku Zionis yang didasarkan pada pemalsuan fakta, perampasan hak dan tanah, dan upaya untuk mengubah status quo sejarah Yerusalem serta fitur Islam dan Kristennya,” seperti dikutp MEMO, Rabu (31/05/2023).
Dia menekankan bahwa Al-Azhar “telah mengambil tanggung jawab sendiri” untuk mengungkap kejahatan pendudukan Zionis terhadap saudara-saudara Palestina kami, dan kami akan terus mengirim pesan ke negara perampas ini bahwa Al-Azhar akan terus mengungkap kejahatan Anda dan akan menumpahkan penderitaan rakyat Palestina, tidak peduli berapa banyak orang yang dibungkam.
Beliau menyatakan penyesalan dan kesedihan atas sikap diam yang disaksikan oleh komunitas Arab dan internasional terhadap perjuangan Palestina: “Apakah belum tiba waktunya untuk membangkitkan hati nurani orang Arab untuk bersatu menghadapi kejahatan sehari-hari yang dilakukan oleh Zionis terhadap rakyat Palestina?”
Perdana Menteri Palestina menyampaikan penghargaannya atas upaya besar yang dilakukan oleh Syekh Agung Al-Azhar dalam membela perjuangan Palestina dan mendukung rakyat Palestina. Shtayyeh berkata, “Kami tahu pentingnya suara Al-Azhar yang terdengar di seluruh dunia, karena ini adalah struktur bergengsi yang membentuk makna dan nilai-nilai pendidikan, dakwah dan agama. Kami yakin bahwa suara Anda didengar dan Anda merasakan penderitaan saudara-saudara Anda di Palestina. Kami menghargai keinginan Anda untuk menindaklanjuti situasi di Palestina, dan sikap adil Anda yang muncul setiap hari terhadap perjuangan Palestina.”
(T.RA/S: MEMO)