Gaza, NPC – Pada hari Selasa (27/7/2021), Kementerian Pertanian Palestina di Jalur Gaza meminta Mesir campur tangan untuk menghentikan tindakan represif Israel terhadap nelayan di perairan Jalur Gaza di Mediterania.
Kementerian mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya meminta Mesir sebagai sponsor mediasi antara Israel dan Jalur Gaza agar campur tangan untuk menghentikan tindakan dan praktik penindasan penjajah Israel terhadap sektor perikanan.
“Kami menyerukan kepada saudara kandung kami Mesir sebagai sponsor mediasi antara Israel dan Jalur Gaza agar campur tangan untuk menghentikan tindakan dan praktik penindasan pendudukan terhadap sektor perikanan,” demikian pernyataan kementerian sebagaimana dikutip oleh portal berita Anadolu Agency.
Pada hari Minggu (25/7/2021), Israel memutuskan untuk mengurangi area penangkapan ikan di Gaza dari 12 mil menjadi 6 mil dengan dalih menanggapi aktivis yang meluncurkan balon pembakar dari Jalur Gaza menuju Israel selatan.
Untuk berbagai alasan, Israel menghukum nelayan di Gaza dari waktu ke waktu dengan mengurangi area penangkapan ikan yang diizinkan.
Kementerian tersebut meminta lembaga internasional dan hak asasi manusia untuk mempertahankan tanggung jawab mereka dalam mengungkap kejahatan Israel terhadap nelayan Palestina.
Kementerian mengecam pembatasan wilayah penangkapan ikan oleh Israel dan serangannya terhadap para nelayan di Jalur Gaza.
Selain itu, imbuh dari Kementerian bahwa pengurangan terakhir diumumkan secara tiba-tiba. Israel mengejutkan para nelayan dan memaksa mereka untuk meninggalkan jaring yang rusak dan kehilangan bahan bakar.
Kementerian juga menunjukkan bahwa profesi nelayan mencakup sekitar 4.000 nelayan yang menghidupi keluarga sekitar 40.000 orang, dan 1.300 kapal penangkap ikan bekerja di Jalur Gaza.
Penduduk Gaza yang berjumlah lebih dari dua juta orang Palestina menderita kondisi hidup yang sangat buruk. Hal ini akibat dari blokade Israel yang terus menerus terhadap Jalur Gaza sejak gerakan Hamas memenangkan pemilihan legislatif pada tahun 2006.
Selain pengepungan ini, tentara pendudukan Israel meluncurkan operasi militer dari waktu ke waktu di Gaza. Yang terakhir adalah agresi yang berlangsung 11 hari antara tanggal 10 dan 21 Mei, dan berakhir dengan mediasi Mesir.
Sumber: Situs berita Anadolu Agency.