Jalur Gaza, NPC – Nusantara Palestina Center (NPC) menyerahkan sumbangan dari masyarakat Indonesia untuk bayi kembar tiga di Bait Hanoun dan Jabalia, Gaza Utara, Palestina, Kamis (5/9/2019).
Penyerahan sumbangan ini dilakukan langsung oleh Dewan Pembina NPC Abdillah Onim kepada orang tua bayi kembar tiga itu.
Sumbangan rutin tersebut berwujud popok bayi, sabun, sampo, baju, selimut hangat, susu, sikat gigi untuk sang ibu, bedak serta uang tunai.
Diketahui nama bayi kembar tiga itu adalah Mahmud, Jasmin dan Ahmad, yang berada di Bait Hanoun, sedangkan Abdurahman, Maryam dan Bisan, yang berada di Jabalia.
Dewan Pembina NPC Abdillah Onim yang berada di Palestina menyatakan, bahwa orang tua dari bayi kembar tiga itu sangat bersyukur menerima bantuan yang baginya bernilai sangat besar. Lebih dari itu, dengan adanya sumbangan ini, kebutuhan hidup sang bayi kembar dapat tertunjang, mengingat kondisi mayoritas keluarga sang bayi hidup di bawah garis kemiskinan.
“Orang tua sang bayi sangat bersyukur menerima bantuan yang baginya nilainya sangat besar dan sangat membantu kehidupan bayi kembar,” terangnya.
Selain itu, menurut Abdillah, pihak orang tua bayi juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, masyarakat, serta seluruh NGO Indonesia yang selalu memberi dukungan untuk Palestina. Hal itu diungkapkan di hadapan Abdillah Onim selaku perwakilan KBRI Yordania sekaligus beberapa NGO Indonesia di Jalur Gaza.
“Secara resmi mereka mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, masyarakat Indonesia, serta seluruh NGO di Indonesia yang selalu memberi dukungan untuk Palestina,” katanya.
Laki-laki kelahiran Galela, Harmahera Utara, Maluku Utara itu juga mengajak masyarakat Indonesia untuk membantu Palestina. Bantuan berupa dukungan dan doa terbaik dari Indonesia sangat positif bagi perjuangan hidup masyarakat Palestina untuk merdeka terbebas dari penjajah Israel.
“Yuk bantu mereka dengan dukungan dan doa terbaik,” pungkas Bang Onim, panggilan akrab Abdillah Onim.
Sebagai bahan informasi, sudah tujuh dasawarsa penjajahan terhadap bangsa Palestina berlangsung. Meskipun dalam penjajahan, rakyat Palestina tidak akan pernah mau menyerah dalam memperjuangkan kemerdekaannya.
Masyarakat di Palestina menghadapi kesulitan mendapatkan bahan obat-obatan dan kelengkapan medis akibat krisis ekonomi dan politik di negara itu yang memburuk lantaran blokade yang dilakukan Israel atas wilayah Palestina. Masyarakat Palestina hidup dalam keterbatasan hingga saat ini.