Tel Aviv, SPNA – Salah satu militer Israel, Barel Hadaria Shmueli (21 tahun), yang terluka akibat tembakan jarak dekat oleh demonstran Gaza di perbatasan pada Sabtu (21/08/2021) lalu, dilaporkan tewas kemarin (Senin, 30/08/2021).
Shmueli tewas setelah sembilan hari dirawat di Rumah Sakit Soroka, Beersheba, Israel.
Pihak Rumah Sakit, pada Minggu (29/08), sempat mengumumkan status kritis dari prajurti yang berasal dari Be’er Ya’akov tersebut.
Dikutip dari i24News, staf medis disebutkan telah berjuang keras untuk menyelamatkan hidupnya dengan melakukan beberapa operasi. Namun mereka terpaksa menyerah karena luka yang dideritanya terlalu parah.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett ikut menyampaikan ungkapan belasungkawa. “Kami menerima dengan hati sangat sedih, berita kepergian pejuang perbatasan Barel Hadaria Shmueli, yang gugur dalam membela keamanan Israel. Dia berjuang sampai menit-menit terakhir kepergiannya.”
Shmueli merupakan salah satu penembak jitu Israel yang ditempatkan di perbatasan Gaza. Ia bertugas mengamati setiap gerakan dari Gaza yang mendekat ke pagar perbatasan.
Empat puluh satu warga Palestina Gaza, termasuk 22 anak-anak, Sabtu (21/08/2021), luka-luka akibat serangan pasukan penjaga perbatasan Israel terhadap puluhan demonstran yang mendekati pagar pemisah di timur Kota Gaza.
Ribuan penduduk Palestina berpartisipasi dalam festival akbar yang diadakan oleh kelompok faksi perlawanan di timur Kota Gaza, dalam rangka memperingati 52 tahun pembakaran Masjid Al-Aqsha.
Seorang tentara Israel dilaporkan mengalami luka parah akibat serangan demonstran. Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan udara ke Gaza menjelang Minggu dini hari.
Pesawat-pesawat tempur pendudukan Israel meluncurkan serangkaian serangan bom di dua lokasi milik kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza tengah.
(T.HN/S: i24news.tv)