Tel Aviv, SPNA – Pemerintah Israel, Sabtu (11/09/2021), menutup salah satu bandaranya sebagai bagian dari upaya untuk mencari dua tahanan Palestina yang termasuk di antara 6 yang melarikan diri dari penjara Gilboa Senin (06/09) lalu.
Menurut surat kabar Yedioth Ahronoth, Otoritas Penerbangan Sipil menutup wilayah udara di area Bandara Megiddo di area Emek Yezre’el (Marj Abi Amer), sebelah barat kota Afula di utara Israel.
Surat kabar Israel tersebut menjelaskan bahwa penutupan bandara terjadi dengan latar belakang penyebaran helikopter dan pesawat tak berawak yang terbang di daerah itu sebagai bagian dari upaya untuk menangkap dua tahanan yang melarikan diri dari penjara Gilboa dan belum ditangkap.
Dalam keadaan normal, Bandara Megiddo biasanya ramai dengan penerbangan sipil, terutama pada akhir pekan.
Salah satu media Israel lainya, Kan, mempublis sebuah video yang mendokumentasikan operasi pelacakan dan pengejaran yang dilakukan oleh tentara Israel untuk dua tahanan.
Laporan media Israel menyatakan bahwa dua tahanan tersebut, yaitu Munadhil Al-Nifa’at dan Ayham Kamamji, sudah memisahkan diri dan berada di tempat yang berbeda.
Militer Israel memperkirakan bahwa salah satu dari keduanya sudah berhasil masuk ke wilayah Tepi Barat.
Nasib Al-Nifa’at dan Kammaji sampai saat ini masih ambigu. Sementara pihak berwenang Israel telah berhasil menangkap empat tahanan lainnya yang melarikan diri dari penjara Gilboa dengan keamanan tinggi, Senin (06/09/2021) lalu.
Empat tahanan tersebut adalah Mahmoud Aridhah, Yaqoub Qadri, Zakaria Az-Zubaidi dan Muhammad Aridah.
Keempat pahlawan Palestina ini dikutip dari media Israel, iNews.tv, diperkirakan telah dibawa ke pengadilan Israel, pada Sabtu (11/09/2021) kemarin, untuk mengikuti sidang perpanjangan masa tahanan mereka.
(T.HN/S: Arabic.sputniknews.com)