Amman, NPC – Anggota Parlemen Yordania, Khalil Attia, pada Sabtu (08/04/2023), menyerukan jihad untuk membebaskan Masjid Al-Aqsah. Ia menyerukan umat Islam untuk menjadi sukarelawan dan membuka semua pintu perbatasan dengan otoritas pendudukan Israel.
Attia menambahkan bahwa otoritas pendudukan Israel hanya memahami bahasa kekuatan. Ia menyebut bahwa sikap apa pun terhadap Israel karena agresi dan penghancuran yang mereka lakukan tidak memiliki makna kecuali melakukan tindakan langsung.
“Tentara pendudukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsha, menodai, merusak isinya, dan menyerang jamaah yang beri’tikaf di dalamnya selama bulan Ramadhan, merupakan serangan langsung terhadap agama dan otoritas lembaga pengawasan Hashemite Yordania,” kata Khalil Attia.
Ia menyebut bahwa serangan terhadap terhadap Al-Aqsa adalah pelanggaran perjanjian Aqaba dan Sharm El-Sheikh.
“Serangan ini tidak boleh berlalu begitu saja tanpa menanggapinya dengan sikap praktis dan bukan hanya dengan kecaman. Sangat penting melestarikan status sejarah Masjid Al-Aqsa dan tidak membiarkan perubahan apa pun yang akan dilakukan otoritas pendudukan Israel,” kata Khalil Attia.
Pasukan pendudukan Israel, pada Selasa malam (04/04/2023), menangkap lebih dari 400 jemaah muslim selama serangan terhadap Masjid Al-Aqsha dan jamaah yang sedang melakukan i’tikaf.
Komisi Urusan Tahanan Palestina menyebutkan bahwa di antara korban yang ditangkap mengalami luka-luka setelah diserang pasukan pendudukan Israel ketika menyerbu Al-Aqsha. Pasukan pendudukan Israel menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, dan memukuli para jamaah dengan brutal.
(T.FJ/S: Palinfo)