Aljir, NPC – Pemerintah Aljazair, pada Jumat (27/01/2023), mengutuk tindakan pembantaian berdarah yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di kamp Jenin, pada Kamis, satu hari sebelumnya.
“Aljazair mengutuk keras pembantaian berdarah yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Zionis di kamp Jenin, di wilayah Palestina yang diduduki, yang menyebabkan sejumlah orang meniggal dunia dan puluhan lainnya terluka,” kata Kementerian Luar Negeri Aljazair dan Komunitas Nasional Aljazair di Luar Negeri.
Aljazair meminta masyarakat internasional untuk bergerak secara nyata dan terlibat dalam meminta pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukan di Jenin dan serangkaian kejahatan lainnya yang terus berulang terhadap rakyat Palestina.
Kementerian Luar Negeri Aljazair menyatakan rasa belasungkawa dan simpati kepada penduduk Palestina setelah tindakan kejahatan yang kejam tersebut. Aljazair menegaskan dukungan terhadap Palestina yang adil dan solidaritas dengan orang-orang Palestina.
Aljazair menuntut adanya perlindungan internasional dari Dewan Keamanan PBB, dan menuntut kepeduliaan internasional terhadap pendudukan Israel dan Tindakan kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina yang secara nyata melawan semua hukum internasional.
“Eskalasi kekerasan yang dilakukan otoritas pendudukan Zionis Israel terhadap penduduk sipil Palestina yang tidak bersenjata ini menegaskan pentingnya melanjutkan usaha penyatuan barisan kelompok Palestina secara efektif, memperkuat perlindungan bagi rakyat Palestina, dan mewujudkan hak mereka untuk mendirikan negara merdeka mereka, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Aljazair.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan bahwa penduduk Palestina yang meninggal dunia akibat serangan Zionis Israel terhadap kamp Jenin sejak Kamis pagi (26/06/2023), telah meningkat menjadi 9 orang, termasuk di antaranya seorang perempuan tua (lansia). Sementara itu, sebanyak 16 lainnya mengalami luka-luka, termasuk 4 orang dalam kondisi kritis parah.
(T.FJ/S: Palinfo)