Tel Aviv, SPNA – Lebih dari 5.000 penduduk Palestina, sebagaimana dilansir dari Palinfo, pada Minggu (18/07/2021), akan menghabiskan Idul Adha jauh dari keluarga mereka di dalam tahanan pendudukan Israel.
Direktur Pusat Studi Tahanan, Raafat Hamdouna, mengatakan bahwa 5.300 tahanan Palestina di penjara Israel kehilangan kegembiraan Idul Fitri bersama keluarga mereka.
Hamdouneh menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa administrasi Otoritas Penjara Israel melakukan banyak pelanggaran, di luar konvensi internasional, terhadap tahanan pria dan wanita.
Ia mencontohkan, pengelola lapas Israel mengabaikan privasi narapidana dalam hal kunjungan, komunikasi, pertemuan keluarga, pemberian hadiah dan pakaian, dan kebutuhan kemanusiaan lainnya.
Hamdouna menambahkan, perasaan narapidana sepanjang lebaran berbeda dengan hari lainnya karena pada hari bahagia tersebut para tahanan jauh dari keluarga. Ia menyebutkan sekitar 40 narapidana wanita, termasuk para ibu dilarang bertemu dengan anak-anak mereka.
Sementara jumlah tahanan anak di penjara pendudukan Israel mencapai sekitar 250 orang dan tahanan administratif berjumlah sekitar 520 orang, yang semuanya tidak dapat melihat ayah, ibu, dan kerabat mereka pada hari lebaran.
Hamdouneh memperingatkan bahaya tindakan keras pendudukan Israel terhadap para tahanan. Ia menyerukan lembaga hak asasi manusia dan lembaga internasional untuk menekan Israel, untuk mematuhi pasal dan ketentuan Konvensi Jenewa, yang menegaskan hak para tahanan untuk melakukan aktivitas ibadah dan hari lebaran.
Hamdouneh meminta media untuk mengekspos pelanggaran pendudukan Israel dan menyampaikan keluhan dari organisasi hak asasi manusia Arab dan internasional terhadap pelaku petugas administrasi penjara yang melanggar konvensi internasional tentang hak-hak tahanan.
(T.FJ/S: Palinfo)