Nassau, SPNA – Layanan darurat Bahama, Rabu (11/09/2019), melaporkan bahwa lebih dari 2.500 orang masih dinyatakan hilang, seminggu setelah berlangsungnya badai Dorian. Badai tersebut menurut laporan terbaru menyebabkan sedikitnya 50 orang meninggal dunia.
Carl Smith, perwakilan Badan Darurat Bahama mengatakan, “Hingga kini, sekitar 2.500 orang masih tercatat dalam daftar pencarian pemerintah.”
Kepulauan Bahama utara disebutkan masih dalam kekacauan besar dan status keadaan darurat belum dicabut. Evakuasi masih diprioritaskan terhadap warga yang berada di wilayah dengan dampak bencana paling parah.
Badai dengan kecepatan angin hingga 320 KM/jam menjadikannya badai paling kuat di Karibia, dan merupakan bencana terburuk Bahama.
Program Pangan Dunia, melaporkan sekitar 70.000 orang membutuhkan bantuan makanan dan tempat tinggal. Sektor swasta memperkirakan bahwa harta benda yang diasuransikan dan hancur dalam badai tersebut bernilai USD 3 miliar.
Badai Dorian menyebabkan kehancuran besar di Bahama, di mana rekaman udara menunjukkan beberapa wilayah yang tergenang banjir, bangunan rusak dan beberapa kapal yang terbalik.
Bahama merupakan salah satu tujuan wisata mancanegara. Seperti namanya, “Bahama” yang berarti laut dangkal adalah negara kepulauan yang terletak di Samudera Atlantik. Berada tepat di tepi Segi Tiga Bermuda yang terkenal. Namun dari keseluruhan 700 pulau, hanya 30 pulau saja yang berpenghuni.
(T.HN/S: Skynewsarabia)