Jakarta, NPC — Setiap muslim semestinya mengambil pelajaran dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad, Saw., yang merupakan sejarah penting bagi bangsa Islam dan Arab. Kenangan mengharukan di mana Nabi dan umat muslim bergerak untuk mendirikan dan mengorganisir dalam konsolidasi konsep negara dengan ketulusan niat, ketidakberpihakan, menyiarkan pesan cinta, persaudaraan, toleransi dan kasih sayang.
Untuk menyambut dan memperingati peristiwa hijrah Nabi, Saw., 1 Muharam 1443 Hijriah yang bertepatan dengan 10 Agustus 2021, secara online Nusantara Palestina Center (NPC) menggelar kajian dan doa bersama dengan segenap staf dan relawan NPC serta masyarakat umum, Selasa (10/8/2021) sore hari.
Dalam kegiatan ini, hadir sebagai tamu istimewa Ketua Dewan Pembina NPC Abdillah Onim yang saat ini bermukin di Jalur Gaza, Palestina.
Abdillah Onim atau yang akrab dipanggil Bang Onim dalam prakata yang ia sampaikan, mengatakan bahwa dalam menyambut tahun baru Islam kali ini harus dimaknai dengan semangat berubah dan memperbaiki diri.
Menurut Bang Onim, semangat tersebut bukanlah tugas yang mustahil jika dilakukan dengan niat yang tulus dan kesungguhan. Berhijrah kepada kebaikan, lanjutnya, adalah kebutuhan mendesak untuk membangun dan mengembalikan energi patriotik dan kompetensi yang berkualitas dalam melestarikan perkembangan dan kelangsungannya hingga mendapatkan kemerdekaan dan kemenangan.
“Jika kita bersemangat untuk mengubah diri kita, kita akan memperoleh kemerdekaan dan kemenangan,” katanya.
Ia menambahkan, dalam mengisi kemerdekaan yang ada, bangsa Indonesia selalu tidak lupa memberikan solidaritas dan doa kepada Palestina yang terjajah.
Aktivis senior untuk kemanusiaan di Palestina asal Halmahera Utara itu menegaskan bahwa pembelaan terhadap Al-Quds dan Palestina merupakan bagian dari akidah umat Islam yang harus diperjuangkan. Selain itu ada dua alasan kenapa bangsa Indonesia harus selalu mengawal Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya, lanjut Bang Onim, karena alasan kemanusiaan dan amanat konstitusi UUD 1945 tentang penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
“Kita selalu memberikan solidaritas dan doa untuk Palestina, Palestina adalah perjuangan kita,” tambah dia.
Sementara itu, Ustaz Dr. Lukmanul Hakim Al-Azhari, Lc., MA., sebagai pemateri kajian menjelaskan makna hijrah. Hijrah, katanya, ialah meninggalkan tempat yang didominasi keharaman menuju tempat tinggal yang penuh dengan kebaikan dan halal. Menurut Ustaz Lukman, hijrahnya Nabi menunjukkan kecerdasan dan kecerdikan. Maka dalam hijrah, diperlukan strategi dan perencanaan.
“Untuk mencapai kemerdekaan dan hijrah tidak bisa tanpa penguatan strategi, tidak bisa asal-asalan,” terang Ustaz Lukman yang pernah berguru langsung dengan Prof. Dr. Muhammad Sayyid Sayyid Ṭanṭawi (Raḥimahullāh), Grand Syekh Al-Azhar periode 1996 hingga 2010 itu.
Lebih lanjut, makna hijrah yang Ustaz Lukman jelaskan mencakup beberapa poin penting. Di antaranya adalah spirit berjuang, tidak mudah putus asa, mengatur strategi dan memanfaatkan segala potensi baik, serta meninggalkan perbuatan dosa.
“Kita harus merdeka, merdeka dari kemalasan dan kejahatan. Untuk itu, kita harus bisa merealisasikan makna hijrah Rasulullah, Saw.,” tandasnya.
Agar umat Islam mengangkat konsep hijrah Nabi dan peristiwa agungnya, mereka harus membaca kembali dengan penuh sadar atas realitas yang mereka jalani di masa lalu dan sekarang.
Acara kajian yang dipandu oleh Moh. Abdullah Bawazir ini diakhiri dengan doa bersama untuk kebaikan dan keselamatan di dunia dan akherat.
Info program bantuan kemanusiaan, kantor pusat NPC Jakarta.
? 0811 99 444 96 | call center npc
? 0822 9994 5959 | Ota Yatim
? 0811 1380 4066 | Qurban Kasih Palestina
✅ our activity | www.blog.npc.id
✅ donated here for Palestine | https://donasi.blog.npc.id