Jakarta, NPC – Selasa pagi (19/11/2019) pukul 09:45 WIB, Nusantara Palestina Center (NPC) mendapat kunjungan dari salah seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Azka Azzahra Salsabila. Kujungan tersebut disambut langsung oleh Direktur NPC Ihsan Zainuddin.
Kunjungan Azka ke Kantor NPC di Jakarta Timur itu bertujuan untuk silaturahmi dan audiensi seputar NPC dan perannya di Jalur Gaza, Palestina.
Azka adalah mahasiswi tingkat akhir International Program of International Relations Departement, Faculty of Social and Political Science di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Diketahui, hasil audiensi Azka dengan NPC akan dijadikan bahan penelitian untuk penulisan skripsi.
Menurut penuturan Ihsan Zainuddin kepada Azka, NPC merupakan lembaga sosial yang bekerja atas dasar kemanusiaan. Selain itu, NPC adalah lembaga yang independen dan jauh dari bias-bias politik.
“NPC merupakan lembaga sosial yang bekerja atas dasar kemanusiaan. Selain itu, NPC adalah lembaga yang independen dan jauh dari bias-bias politik,” terang Ihsan di meeting room kantor NPC.
Usai menyampaikan sepintas sejarah berdirinya NPC, Ihsan Zainuddin juga menjelaskan bahwa NPC adalah lembaga yang berbasis kemitraan. Dalam hal ini, NPC dalam menjalankan misi kemanusiaannya di Jalur Gaza banyak menggandeng NGO lokal (Indonesia) dan internasional.
“NPC adalah Lembaga yang berbasis kemitraan. Dalam perjalanannya, NPC banyak menggandeng NGO lokal (Indonesia, red) dan internasional,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Divisi Program NPC Masri Udin mengatakan, pada dasarnya Program NPC ada dua macam, yakni program yang bersifat permanen dan insidental.
Lebih lanjut Masri menjelaskan, program permanen adalah program yang kontinu berupa program pendidikan TK. Nurani. Sedangkan program insidental adalah program yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan warga Gaza, seperti program Ifthār Ramadan, Qurban, Dapur Umum dan lain sebagainya.
“Pada dasarnya Program NPC ada dua macam, yakni program yang bersifat permanen dan incidental,” ungkapnya.
Sejak Agustus 2019, tambah Masri, NPC tak hanya memfokuskan bantuanya kepada warga Palestina yang berada di Gaza saja, tapi juga memulai menyalurkan bantuan kepada warga Palestina yang hidup di pengungsian di luar Palestina, semisal di Yordania. Hal tersebut dilakukan karena melihat kondisi ekonomi dan kesulitan yang dialami warga Palestina di Yordania tidak jauh berbeda dengan yang hidup di Jalur Gaza.
“NPC tak hanya memfokuskan bantuanya kepada warga Palestina yang berada di Gaza saja, tapi juga memulai menyalurkan bantuan kepada warga Palestina yang hidup di pengungsian di luar Palestina, semisal di Yordania,” tambah Masri.
Selain itu, Sekretaris NPC Dewi Yuniati menegaskan NPC adalah sebagai lembaga fasilitator beberapa mitra NPC di Indononesia dan pihak-pihak yang ada di Gaza.
“NPC adalah sebagai lembaga fasilitator dari beberapa mitra NPC di Indononesia dan pihak-pihak yang ada di Gaza,” tegasnya.
Setelah penjelasan yang panjang dan tanya-jawab mengenai NPC, acara silaturahmi dan audiensi ini diakhiri dengan Ishoma dan foto bersama.