Jakarta, NPC – Banyaknya tantangan sosial dan ekonomi serta beberapa konflik tentu tidak bisa disederhanakan begitu saja dan mengandalkan penyelesaiannya oleh tangan pemerintah. Namun perlu adanya upaya raksasa yang membutuhkan sumber daya yang lebih besar dan kerja sama dari segenap elemen masyarakat, termasuk lembaga filantropi.
Untuk itu, Nusantara Palestina Center (NPC) menggelar Sharing Session bertajuk “Peluang dan tantangan Lembaga Filantropi di Era Digital” secara luring pada Sabtu (28/8/2021).
Hadir sebagai narasumber Wakil Direktur Utama Rumah Yatim, H. Lili Herliana Abdurrahman. Acara ini diikuti oleh seluruh staf NPC yang berada di Jakarta.
Dalam mukadimahnya, Direktur Pelaksanan NPC Ihsan Zainuddin yang saat itu juga hadir dalam acara Sharing Session tersebut, mengungkapkan pentingnya komitmen organisasi filantropi, kepercayaan dan kerjasama dengan rekan kerja, disiplin manajemen serta kesiapan perubahan anggota organisasi atau karyawan untuk menghadapi tantang era digital seperti saat ini.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Rumah, H. Yatim Lili Herliana Abdurrahman, menjelaskan tentang konsep dan urgensi tauhid dalam mengelola lembaga filantropi. Ajaran tauhid membawa seseorang kepada kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup.
Menurut Abdurrahman, seorang Muslim yang menimplementasikan ajaran tauhid maka ia berkenyakinan tidak akan terjadi apa-apa padanya kecuali apa yang telah ditetapkan Allah untuknya. Hubungan dengan Allah, katanya, adalah nomor satu yang harus dilakukan oleh Muslim filantropi.
“Perkuat tauhid terlebih dahulu, baru nanti semua berjalan,” terangnya kepada seluruh hadirin.
Ia memesankan kepada seluruh karyawan dan staf NPC untuk selalu memberkuat tauhid kepada Allah. Dalam melakukan kegiatan filantropi, Wakil Direktur Utama Rumah juga menamanatkan agar disisipi kalimat dak wah dan kebaikan.
“Kita sambil berdakwah menjagak orang kepada kebaikan, seperti mengajak untuk istikamah menjalankan salat berjamaah, baik kepada donatur atau mustahik,” pesannya.
Di era digital ini, lembaga filantropi akan menghadapi tantangan pembangunan yang jauh lebih besar. Untuk itu, perlu mempersiapakan Sumber Daya Manusia (SDM) baik secara kualitas, kuantitas dan mentalitas. Hal ini, agar lembaga filantropi dalam mendorong crowdfunding secara global dan berkolaborasi dengan donor untuk mencapai tujuan.
“Untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ada di era digital ini, perlu menyiapkan SDM yang memiliki kualitas, kuantitas dan mentalitas, mentalitas dibangun dengan metode Rasulullah,” kata Wakil Direktur Utama Rumah itu.
Selanjutnya, ia menegaskan bahwa dunia kesukarelaan, amal dan filantropi adalah amanat.
Maka amanat ini harus dijaga dengan semangat untuk memperkuat ikatan sosial dan berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan tangguh. Filantropi memiliki potensi untuk membalikkan dampak krisis kemanusiaan, dan mendukung layanan publik di bidang perawatan medis, pendidikan, perumahan dan perlindungan anak.
“Kita di sektor amal ini harus memiliki ghirah (semangat, red) untuk menjalankan amanat yang mulia ini,” tandas Abdurrahman.
Kegiatan sharing ini dihiasi dengan sesi tanya jawab dan terlihat sangat hangat.
Info program bantuan kemanusiaan, kantor pusat NPC Jakarta.
? 0811 99 444 96 | call center npc
? 0822 9994 5959 | Ota Yatim
? 0811 1380 4066 | Qurban Kasih Palestina
✅ our activity | www.blog.npc.id
✅ donated here for Palestine | https://donasi.blog.npc.id