New York, SPNA – Indonesia pada hari Jumat (27/09/2019) menekankan pentingnya solusi atas konflik Palestina-Israel untuk memastikan perdamaian di Timur Tengah.
Berpidato di hadapan Sidang Majelis Umum ke-74 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Kalla mendesak masyarakat internasional untuk bersatu dalam upaya untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
“Perdamaian di Timur Tengah tidak mungkin terwujud tanpa solusi di Palestina. Tanpa persatuan dalam komunitas internasional, kita hanya akan membuang-buang energi,” katanya.
Yerusalem tetap menjadi jantung dari konflik Timur Tengah yang abadi, dengan rakyat Palestina berharap Yerusalem Timur – yang diduduki oleh Israel sejak 1967 – pada akhirnya akan berfungsi sebagai ibu kota negara Palestina yang merdeka.
Proses perdamaian Israel-Palestina runtuh pada pertengahan 2014 karena Israel terus menolak untuk menghentikan pembangunan permukiman Tepi Barat dan menerima perbatasan pra-1967 sebagai dasar untuk solusi dua negara.
Para pemimpin dunia berkumpul di markas PBB minggu ini untuk pertemuan tingkat tinggi sebagai bagian dari sesi ke-74 yang sedang berlangsung.
Sesi tahun ini diadakan dengan tema “galvanizing multilateral efforts for poverty eradication, quality education, climate action and inclusion.”
Pelanggaran HAM Israel telah menarik perhatian Indonesia dalam berbagai kesempatan.
Pada bulan Juli, para pejabat Indonesia mengutuk keras pelanggaran Israel di Yerusalem dan menyerukan boikot atas produk-produk Israel.
Berbicara pada pertemuan tingkat menteri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan bahwa tindakan Israel merusak kemungkinan solusi dua negara di masa depan.
(T.RA/S: Anadolu Agency)