Gaza, NPC – Bulan suci Ramadan sudah tiba, namun suasana di Kota Gaza, Palestina masih terasa tegang akibat konflik yang berkepanjangan dan blokade Israel yang masih berlangsung. Namun, di tengah keadaan sulit itu, Nusantara Palestina Center (NPC) mengambil inisiatif untuk membuka dapur keliling dan membagikan hidangan Tukiyah untuk membantu warga Gaza berbuka puasa.
Tukiyah merupakan hidangan khas Palestina yang terbuat dari daging cincang dan sayuran. Hidangan ini sangat populer di kalangan masyarakat Palestina, terutama saat bulan Ramadan tiba. NPC memilih Tukiyah karena hidangan ini mudah disajikan, bergizi, dan cocok untuk berbuka puasa.
NPC menyiapkan dapur keliling yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain di Gaza. Hidangan Tukiyah dibagikan secara gratis kepada warga yang membutuhkan, terutama mereka yang terdampak konflik dan kesulitan ekonomi.
Menurut Abdillah Onim, Ketua Dewan Pembina NPC yang saat ini bermukim di Gaza, di hari ke-2 bulan Ramadan, dapur keliling kali ini dibuka di perkampungan kumuh Ummu Nashr, Beit Lahiya di wilayah Gaza bagian Utara dari pukul 16.00 hingga 18.00 waktu setempat, saat waktu berbuka puasa tiba.
“Hari kedua bulan suci Ramadan, Alhamdulillah kita kembali menghampiri pemukiman kumuh yaitu Desa Badui di Ummu Nashr, Beit Lahiya di wilayah Gaza bagian Utara dengan menu yang sama, ada ratusan anak-anak berkumpul berbondong-bondong untuk mendatangi dapur keliling ini,” kata Abdillah Onim
Warga Gaza yang menerima hidangan Tukiyah merasa senang dan bersyukur atas bantuan NPC.
“Kami sangat berterima kasih kepada para donatur NPC yang telah memberikan hidangan Tukiyah untuk kami berbuka puasa. Ini sangat membantu kami, terutama di tengah kesulitan akibat konflik yang terus berlangsung,” ujar salah satu warga Gaza yang menerima hidangan dari dapur keliling NPC itu.
Diharapkan, dengan adanya dapur keliling ini, NPC dapat memberikan bantuan dan kebahagiaan bagi warga Gaza yang kesulitan di bulan suci Ramadan. Inisiatif kemanusiaan ini juga menjadi bukti bahwa meski di tengah konflik yang sulit, masih ada orang-orang yang peduli dan berusaha membantu sesama.