Jalur Gaza, NPC – Situasi di Jalur Gaza, Palestina kembali memanas usai Israel melancarkan rudal ke rumah salah satu pemimpin Jihad Islami di Gaza, Baha Abu Al-Atha, Selasa pagi (12/11/2019).
Dikutip dari situs Sputniknews, sejak gempuran senjata yang dilakukan pasukan Israel itu telah menewaskan 34 warga Palestina. Enam di antaranya adalah anak-anak dan tiga orang perempuan.
Sampai saat ini gencatan senjata telah disepakati oleh Pejuang Palestina di Gaza dan Israel, namun ketegangan masih terus berlangsung.
Dalam kondisi pasca serangan Isreal tersebut, Dapur Umum Darurat DT Paduli bekerja sama dengan Nusantara Palestina Center (NPC) menyalurkan bantuan makanan kepada kepada warga Gaza korban serangan roket Israel.
Diketahui, usai menggelar upacara pembukaan Dapur Umum Darurat, siangnya relawan mitra DT Peduli di Gaza segera mengantarkan makanan ke masing-masing rumah warga, dikarenakan mereka tak dapat keluar rumah untuk mendapatkan makanan lantaran sitausi perang dan ramai terjadi pemboman. Pada hari pertama, bantuan makanan disalurkan di wilayah Rafah Gaza Selatan, Khan Yunis Gaza Selatan serta wilayah Gaza Utara, seperti Bait Lahiya, Bait Hanoun dan Kota Jabalia.
Menurut penuturan Dewan Pembina NPC Abdillah Onim yang saat ini berada di Gaza, ada beberapa wilayah dimana rumah warga sudah rata dengan tanah dan proses serah terima bantuan makanan pun dilaksanakan di atas atau di antara reruntuhan bangunan.
“Bahkan ada beberapa wilayah yang mana rumah warga sudah rata dengan tanah dan proses serah makanan pun di atas atau di antara reruntuhan bangunan,” kata Abdillah Onim di tempat kejadian sembari memantau langsung proses distribusi bantuan makanan.
Salah satu warga Gaza saksi hidup yang selamat dari maut di Rafah, Gaza Selatan, menyampaikan dirinya dan keluarga selama tiga hari benar-benar merasa ketakutan dan tak tahu harus berbuat apa. Rumahnya hancur diterpa rudal Israel dan saat ini sudah rata dengan tanah.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Muslimin Indonesia yang selalu peduli dengan nasib bangsa Palestina di Jalur Gaza.
“Tiga hari saya dan anak benar-benar takut dan tak tahu harus berbuat apa, hanya Allah milik kami, rumah kami diterpa rudal hingga rata dengan tanah dan saya ucapkan jazakallahu khairan kasiran kepada muslimin di Indonesia yang selalu peduli dengan kami, kalian benar-benar berhati baik dan muhsinin,” kata salah satu warga Gaza saat menerima bantuan makanan dari masyarakat Indonesia.