Nablus, NPC – Puluhan penduduk Palestina, pada Jumat (15/12/2022), terluka dan sesak napas di sejumlah tempat di Tepi Barat yang diduduki, setelah terjadi bentrokan dengan pasukan pendudukan Israel, yang membubarkan aksi protes mingguan yang mengutuk permukiman ilegal Israel.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa 48 orang terluka selama konfrontasi dengan pasukan pendudukan di kota Beit Dajan, Madama, dan Osrin, di provinsi Nablus.
Di Beit Dajan, sebelah timur Nablus, sejumlah penduduk Palestina sesak napas setelah pasukan pendudukan Israel yang menekan pawai aksi protes mingguan anti-permukiman ilegal, menembakkan peluru, granat kejut, dan gas air mata ke arah para peserta aksi protes. Akibatnya sebanyak 15 penduduk sipil sesak napas dan terluka.
Di kawasan Kafr Qaddum, sebelah timur Qalqilya, puluhan penduduk sipil Palestina mengalami luka-luka dalam pawai mingguan anti-permukiman ilegal Israel.
Juru bicara dan Koordinator Perlawanan Rakyat di Qalqilya, Murad Shteiwi, menyatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menembakkan tabung gas air mata ke arah para peserta aksi protes secara besar-besaran, yang menyebabkan puluhan penduduk sesak napas, termasuk anak-anak.
Aksi protes anti permukiman ilegal Israel dimulai setelah salat Jumat dari Masjid Umar Ibnu Al-Khattab. Para peserta meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan perlawanan rakyat, sebagai respon atas serangan gerombolan pemukim Israel yang terus berlanjut terhadap penduduk dan fasilitas milik Palestina di berbagai kawasan di Tepi Barat.
Sekitar 650.000 pemukim Zionis saat ini tinggal di lebih dari 130 pemukiman yang dibangun sejak 1967, ketika Tepi Barat dan Yerusalem Timur diduduki. Permukiman ini semakin hari semakin diperluas dengan merampas tanah-tanah Palestina yang tersisa.
Berdasarkan hukum internasional, Tepi Barat dan Yerusalem merupakan wilayah pendudukan, dan semua kegiatan pembangunan permukiman di atas tanah Palestina tersebut adalah tindakan ilegal, bertentangan dengan hukum internasional dan sangat menghambat peluang kemajuan dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel.
(T.FJ/S: Palinfo)