Yerusalem, NPC – Kementerian Luar Negeri dan Emigran Palestina menyerukan implementasi resolusi Arab, Islam dan PBB untuk melindungi Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi.
Kantor berita Palestina Wafa mengutip bahwa kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (12/9/2021), bahwa dua masjid suci, Masjid Al-Aqsha dan Masjid Ibrahimi, menjadi sasaran proses Israelisasi dan Yudaisasi yang paling mengerikan.
Proses itu bertujuan mengubah realitas sejarah dan hukum yang ada di Paletina, serta melenyapkan identitas peradaban Islam dan Arab-Palestina, dan menggantinya dengan tengara dan perubahan yang melayani kepentingan kolonial Israel dengan kedok dan penggunaan narasi Talmud.
“Jelas bahwa komunitas internasional tenggelam dalam keheningannya mengenai pelanggaran pendudukan Israel terhadap kesucian Kristen dan Islam, terutama Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi, semakin pendudukan memperdalam tindakan dan prosedur Yudaisasi untuk dua tempat suci di Yerusalem dan Hebron. Dalam beberapa hari terakhir, Masjid Ibrahimi telah ditutup dua kali dengan dalih hari libur Yahudi, dan orang Palestina dilarang memasukinya, otoritas pendudukan membukanya untuk pemukim dan ekstremis Yahudi saja, bertepatan dengan dimulainya pembangunan apa yang disebut lift listrik dan penyitaan sebagian besar tanah untuk pemukiman dan rencana yang bertujuan memaksakan kontrol pemukiman Israel sebagai satu kesatuan dari bagian proses Yudaisasi di jantung kota Hebron dan menggusur penduduknya,” ungkap kementerian itu.
Kementerian tersebut menilai pemerintah Israel bertanggung jawab penuh dan langsung atas serangan terhadap Masjid Ibrahimi dan Masjid Al-Aqsa. Selain itu, pihak kementerian Palestina juga memperingatkan konsekuensi dan dampak dari operasi yang sedang berlangsung dan Yudaisasi di dalamnya. Kementerian meminta masyarakat internasional untuk memperhatikan bahaya upaya pemerintah Israel yang berturut-turut dalam menggantikan konflik berkarakter politik dengan karakter berbau agama.
Kementerian Palestina meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa dan UNESCO untuk memikul tanggung jawab terhadap kejahatan dan pelanggaran ini, dengan mengambil langkah-langkah praktis untuk menerapkan resolusi PBB yang relevan, dan untuk memberikan perlindungan bagi tempat-tempat suci dan tempat-tempat ibadah dari penindasan pendudukan Israel. Selain itu, Kementerian juga menyerukan Dunia Arab dan Islam bergerak cepat untuk mendukung Masjid Al-Aqsha dan Masjid Ibrahimi serta pelaksanaan keputusan KTT Arab dan Islam yang relevan.
Sumber: eanlibya.com/