Jalur Gaza, NPC – Dalam krisis kemanusiaan yang semakin dalam di sebuah wilayah yang terkepung, warga Palestina menghadapi kekurangan obat-obatan esensial dan pasokan medis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Krisis obat-obatan ini menambah penderitaan warga Palestina di Gaza.
Tak hanya krisis obat, krisis bahan-bahan makanan juga dialami oleh Palestina. Pasalnya ketidakmampuan sektor pertanian di Gaza untuk memproduksi makanan dikarenakan dampak blokade dan juga agresi yang berkelanjutan.
Menanggapi krisis di atas, Sekolah Relawan bekerja sama dengan Nusantara Palestina Center (NPC), mengirimkan bantuan obat-obatan kepada keluarga terdampak dan miskin di Jalur Gaza.
Proyek yang dikerjakan dalam waktu 5 hari itu, mendistribusikan obat-obatan ke Puskesmas Jabalia.
Pemberian obat-obatan ini sebagai respon cepat atas permintaan dan permohonan yang berulang kali dari Kementerian Kesehatan Palestina untuk mengatasi kekurangan obat-obatan dan pasokan medis yang akut, terutama Pusat Perawatan Kesehatan Medis Jabalia dengan daftar obat-obatan senilai 1.331 USD.
Obat-obatan yang disalurkan termasuk obat-obatan persiapan medis yang diperlukan untuk mengobati orang sakit dan terluka yang sangat membutuhkan perawatan. Obat-obatan dari Sekolah Relawan ini akan cukup untuk menutupi kebutuhan obat-obatan untuk 55 orang.
Selain obat-obatan, dalam rangka mendukung keluarga yang terkena dampak blokade dan agresi Jalur Gaza, Sekolah Relawan juga membagikan 1000 makanan kepada 200 kepala keluarga. Hal ini untuk memperkuat ketabahan mereka dalam menghadapi pengepungan yang dilakukan oleh Israel.
Satu paket makanan terdiri dari 0,25 kg nasi, 0,25 kg ayam matang, sayuran, dan kacang-kacangan.
Penerima manfaat langsung dipilih berdasarkan kriteria yang jelas dan transparan dari kota Gaza.
Diketahui, NPC telah mengontrak Dapur Alshaikh Saad sebagi pemasok lokal untuk memasok makanan dan Toko Obat Karmel untuk memasok obat-obatan.
Proyek ini telah secara positif mempengaruhi penerima manfaat dan membuat mereka senang dengan bantuan ini. Selain itu mereka juga mengucapkan terima kasih kepada Sekolah Relawan atas segala bantuan yang telah diberikan.
Proyek telah berhasil diselesaikan dan dievaluasi secara terpisah dengan total biaya 6.331 USD.
Agresi militer Israel terakhir di wilayah Gaza selama 11 hari di akhir bulan Ramadan kemarin telah menambah parah kondisi kemanusiaan di Palestina. Agresi dan pengepungan Israel ini telah memperburuk situasi kerawanan pangan dan obat-obatan yang dialami oleh penduduk Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sampai situasi politik berubah, satu-satunya solusi adalah bantuan mendesak yang harus dihadirkan untuk mereka.
Mari hadirkan bantuan terbaik untuk masyarakat Palestina.
__
Info program bantuan Kemanusiaan, Kantor pusat NPC Jakarta. Call Center di Hp/Wa: 0811 99 444 96 (NPC). Aktivitas Sosial Kemanusiaan: www.blog.npc.id/