Jakarta, NPC – Berkurban dalam agama Islam merupakan salah satu syi’ar agung yang memiliki nilai keutamaan dan menjadi bentuk ketaatan yang paling utama. Ia adalah simbol keikhlasan dalam beribadah kepada Allah semata dan merupakan realisasi dari ketundukan kita terhadap perintah dan larangan-Nya. Oleh karena itu, setiap Muslim yang memiliki kelapangan rizki dianjurkan untuk melaksanakan ibadah kurban.
Berkurban merupakan manifestasi konkret dari kecintaan dan ketaatan kita kepada Allah. Dalam melaksanakan kurban, kita menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari-Nya, dan dengan tulus ikhlas kita mempersembahkan sebagian dari nikmat tersebut sebagai bentuk syukur dan pengabdian kepada-Nya. Ibadah kurban mengajarkan kita untuk melepaskan diri dari sifat keduniaan yang cenderung egois, dan mengarahkan hati dan niat kita hanya kepada Allah semata.
Selain itu, berkurbaan juga merupakan bentuk ketaatan yang paling utama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Quran Surat Al-An’am Ayat 162:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
Ibadah kurban adalah bagian dari pengorbanan diri kita demi mencapai keridaan-Nya. Melalui kurban, kita mengikuti jejak para nabi dan rasul yang benar-benar tunduk dan patuh kepada Allah. Ini merupakan bukti nyata dari keimanan dan ketaatan kita sebagai umat Muslim.
Seiring dengan kelapangan rezeki yang Allah anugerahkan kepada kita, berkurban menjadi sebuah kewajiban yang perlu dipenuhi. Ia tidak hanya menjadi amalan yang dianjurkan, tetapi juga menjadi tanggung jawab kita sebagai hamba-Nya. Dengan berkurban, kita menunjukkan kesiapan dan kesediaan kita untuk berbagi dengan sesama, mengingat bahwa harta yang kita miliki hanyalah titipan sementara dari-Nya. Ibadah kurban mengajarkan kita tentang pentingnya sikap dermawan, kepedulian, dan keadilan sosial dalam menjalani kehidupan kita.
Ibadah kurban merupakan salah satu amalan yang memiliki dimensi spiritual dan sosial yang mendalam dalam agama Islam. Dalam dimensi spiritual atau vertikal, ibadah kurban merupakan wujud pengabdian dan kepatuhan kita kepada Allah. Kurban merupakan salah satu bentuk pengorbanan yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai tanda kecintaan dan ketaatan mereka kepada-Nya. Ketika seseorang memilih hewan kurban yang terbaik, ia memberikan yang terbaik pula kepada Allah, mengikuti jejak kesalehan dan keteladanan Nabi Ibrahim AS, yang rela mengorbankan putranya karena perintah dari Allah. Kurban menjadi sarana untuk memperkuat dan memperdalam hubungan batin antara hamba dan Tuhannya.
Dalam dimensi sosial atau horizontal, ibadah kurban mengajarkan kita untuk peduli terhadap sesama. Daging kurban yang diperoleh seharusnya tidak hanya dinikmati oleh keluarga yang berkurban, namun juga harus disebarkan kepada mereka yang membutuhkan, terutama kaum fakir dan miskin. Dalam kebahagiaan Hari Raya Idul Adha, kaum fakir juga semestinya merasakan kegembiraan dan mendapatkan bagian dari rejeki yang Allah berikan melalui kurban-kurban yang dihadiahkan oleh umat Islam. Dengan berbagi daging kurban kepada mereka yang membutuhkan, kita menjalin solidaritas sosial dan menguatkan ikatan persaudaraan antar sesama Muslim.
Lebih lanjut juga, dalam dimensi sosial, kurban juga mengajarkan kita nilai-nilai kepedulian, belas kasihan, dan keadilan sosial. Dengan membagi daging kurban kepada mereka yang membutuhkan, kita membantu meringankan beban hidup mereka dan memberikan mereka kesempatan untuk merasakan kebahagiaan dalam momen yang istimewa seperti Hari Raya Idul Adha.
Dalam melakukan pembagian daging kurban, kita juga perlu mengedepankan keadilan. Kaum fakir dan miskin harus menjadi prioritas utama dalam mendapatkan bagian dari kurban tersebut. Sebagai umat Muslim, kita dituntut untuk melibatkan mereka yang kurang mampu dalam kebahagiaan kita, sehingga ikatan persaudaraan dan solidaritas sosial antar sesama Muslim semakin kuat.
Selain itu, ibadah kurban juga mengajarkan kita tentang pentingnya keseimbangan antara dimensi spiritual dan sosial dalam agama Islam. Ketika kita melaksanakan ibadah kurban dengan penuh keikhlasan dan kesadaran, kita juga diingatkan untuk tidak melupakan tugas sosial kita sebagai manusia yang saling membantu dan mendukung. Dengan menjaga keseimbangan antara dimensi spiritual dan sosial, ibadah kurban menjadi sarana yang holistik untuk meningkatkan kualitas keimanan dan kehidupan sosial umat Muslim.