Jakarta, NPC – Bulan Dzulhijjah termasuk bulan yang memiliki banyak keutamaan dalam agama Islam. Dalam bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan sejumlah amalan yang dapat mendatangkan banyak keberkahan dan pahala. Sepuluh awal Dzulhijjah memiliki posisi yang istimewa karena terdapat amalan-amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada periode ini.
Pertama-tama, bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang penuh berkah karena dalam bulan ini terdapat ibadah haji, salah satu rukun Islam yang wajib bagi mereka yang mampu melaksanakannya. Haji adalah perjalanan spiritual yang melibatkan keberangkatan ke Tanah Suci, yaitu Makkah, untuk melaksanakan serangkaian ritual seperti thawaf di Ka’bah, sa’i antara bukit Safa dan Marwah, dan wukuf di Arafah. Melalui ibadah haji, seorang Muslim dapat membersihkan diri secara spiritual, memperoleh pengampunan dari Allah SWT, dan merasakan persatuan kaum Muslimin di seluruh dunia.
Selain ibadah haji, salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada bulan Dzulhijjah adalah shalat Idul Adha. Shalat ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah, setelah penyembelihan hewan kurban. Shalat Idul Adha adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya yang berlimpah, sekaligus mengenang kisah nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya sebagai tanda kesetiaan kepada Allah SWT.
Selanjutnya, ibadah kurban juga menjadi amalan yang sangat dianjurkan pada bulan Dzulhijjah. Ibadah kurban dilakukan dengan menyembelih hewan ternak seperti sapi, kambing, atau domba, sebagai bentuk pengorbanan dan taqarrub (pendekatan diri, -red) kepada Allah SWT. Daging hewan kurban tersebut kemudian dibagikan kepada fakir miskin, keluarga, dan tetangga yang membutuhkan. Dengan berbagi rezeki, kita dapat mempererat tali persaudaraan dan memberikan kebahagiaan kepada sesama.
Selain amalan yang telah disebutkan, terdapat juga amalan-amalan sunnah lainnya yang dapat dilakukan pada sepuluh awal Dzulhijjah, seperti:
- Meningkatkan ibadah salat dan membaca Al-Qur’an.
- Mengerjakan puasa sunnah pada hari-hari tertentu, seperti puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
- Bersedekah dan memberikan infak.
- Memperbanyak dzikir dan istighfar.
- Membaca takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih.
- Menghidupkan malam-malam dengan ibadah, seperti qiyamul lail (shalat malam).
- Melakukan doa
- Memperbanyak doa istighfar (memohon ampunan Allah) dan taubah (bertobat).
- Menyumbangkan harta atau waktu untuk membantu masyarakat dan orang-orang yang membutuhkan.
- Membina hubungan yang baik dengan keluarga, tetangga, dan teman-teman dengan saling memberikan maaf dan memaafkan.
Sepuluh awal Dzulhijjah adalah momen yang istimewa bagi umat Muslim untuk memperbanyak amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam melakukan amalan-amalan tersebut, penting untuk diingat bahwa niat dan ketulusan hati sangatlah penting. Melalui amalan-amalan ini, kita dapat mengisi bulan Dzulhijjah dengan kebaikan, mendapatkan keberkahan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain itu, penting juga untuk menyadari bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan atau kemampuan untuk melaksanakan ibadah haji atau menyembelih hewan kurban. Namun, tetap terdapat banyak amalan lain yang bisa dilakukan untuk mengisi sepuluh awal Dzulhijjah dengan kebaikan dan mendapatkan pahala yang besar. Setiap amalan yang dilakukan dengan niat yang ikhlas dan dilandasi oleh kecintaan kepada Allah SWT akan diterima-Nya.
Dengan memanfaatkan sepuluh awal Dzulhijjah dengan sebaik-baiknya, kita dapat merasakan atmosfer keberkahan dan keutamaan bulan ini. Melalui amalan-amalan yang disunnahkan, kita dapat memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT, meraih keberkahan hidup, dan memperoleh ampunan serta pahala yang besar. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakan amalan-amalan yang dianjurkan pada bulan Dzulhijjah dan meraih ridha-Nya.