Jakarta, NPC – Tim Nusantara Palestina Center (NPC) yang dipimpin oleh Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina NPC Abdillah Onim melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pimpinan MPR RI Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, MA., yang terletak di Gedung Nusantara III Lantai 9 DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (2/9/2022).
Kedatangan Abdillah Onim beserta tim NPC itu disambut langsung oleh Wakil Ketua MPR RI periode 2019-2024, Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid, MA.
Dalam kunjungan tersebut, lelaki kelahiran Maluku Utara itu didampingi oleh Penanggungjawab TK Nurani Indonesia di Palestina Ustazah Raja, Direktur Pelaksana NPC Masri Udin, Kepala Program NPC Rivaldy Ramadhan dan Staf Harian NPC Ashabul Kahfi.
Kepada Wakil Ketua MPR RI, Abdillah Onim menuturkan bahwa kehadiran NPC murni untuk kepentingan kemanusiaan yang universal. Sejak berdirinya hingga sekarang, NPC memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada warga Palestina yang membutuhkan, tanpa membedakan bantuan kemanusiaan dari kegiatan-kegiatan NPC yang ada. Tak hanya itu, NPC juga aktif membantu korban musibah bencana alam di dalam negeri. NPC terus berkomitmen dan berusaha menjadi lembaga yang profesional, terpercaya, dan amanah dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina.
“NPC bekerja secara kontinu tanpa mengenal lelah dan waktu, NPC selalu memberikan khidmat pada masyarakat tidak hanya pada momen tertentu tetapi hadir sepanjang waktu,” kata Abdillah Onim atau Bang Onim kepada media ini.
Dalam menjalankan misi kemanusiaan, NPC selalu mengindahkan prosedur administrasi ketatanegaraan dan undang-undang ataupun peraturan yang berlaku.
“NPC dalam menjalankan misi kemanusiaan menghormati pemerintah dan patuh terhadap UU yang berlaku baik di dalam dan di luar negeri,” tegas Bang Onim.
Lebih lanjut, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan segenap elemen dalam memainkan peran kunci untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga prinsip-prinsip kemanusiaan dan Hukum Humaniter Internasional.
“NPC menjalin komunikasi yang baik dengan perwakilan Indonesia di luar negeri melalui kedutaan RI di Yordania dan Mesir,” pungkasnya.
Sementara itu, Hidayat Nur Wahid juga menegaskan bahwa semua lembaga kemanusiaan harus patuh pada regulasi yang ada, selama belum terjadi perubahan.
“Lembaga kemanusiaan harus patuh dan taat pada regulasi yang telah ditetapkan pemerintah sejauh belum ada perubahan atau amandemen UU tersebut,” tegasnya.
Wakil Ketua MPR RI itu berharap, agar lembaga sosial mampu untuk memberikan informasi kepada warga secara utuh untuk membentuk persepsi tentang transparansi dan evaluasi kelembagaan.
“Lembaga sosial harus lebih amanah, bertanggung jawab dan transparan terhadap pablik,” ujarnya.
Penanggungjawab TK Nurani Indonesia di Palestina Ustazah Raja, mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada masyarakat Indonesia, NGO Indonesia dan pihak parlemen serta pemerintah Indonesia yang hingga saat ini masih memberikan dukungan penuh kepada masyarakat Palestina. Sebagaimana yang ditegaskan Kementerian Luar Negeri RI, bahwa komitmen dan dukungan Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina tidak akan pernah berkurang. Dukungan politik, ekonomi, kemanusiaan, dan pengembangan kapasitas adalah bentuk dukungan terus-menerus bangsa Indonesia. Indonesia akan selalu berada di garis depan jika terjadi krisis di Palestina dan akan terus menyuarakan suara kerasnya melawan pendudukan dan blokade Israel, baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza. Dukungan gigih Indonesia untuk Palestina diamanatkan oleh UUD 1945. Dalam pembukaannya antara lain mengatakan bahwa “Sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”.
“Kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia, atas dukungannya kepada Palestina,” ungkap Ustazah Raja, yang tidak lain adalah istri Bang Onim.
Dalam kesempatan silaturahmi tersebut, dirinya juga berharap agar Indonesia aktif dalam menyatukan faksi-faksi yang ada di Palestina.
Di akhir sesi silaturahmi ini, NPC menyerahkan plakat, syal dan buku hasil kajian kondisi sosial dan ekonomi Palestina.
Adanya penjajahan dan serangan Israel kepada Palestina, membuat penduduk Palestina harus membayar mahal dari krisis selama beberapa dekade dengan meningkatnya kebutuhan kemanusiaan.
Di Tepi Barat, aktivitas pemukiman Israel terus berlanjut, dan warga Palestina hidup dalam lingkungan yang semakin sulit. Banyak orang tidak diberi perumahan yang layak dan akses ke layanan penting, sementara yang lain masih mengalami pengusiran paksa dan pembongkaran aset mereka.
Di Jalur Gaza, meningkatnya kekerasan pada Mei 2021 lalu juga mempertajam perpecahan dan memperburuk krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung. Sebagai lembaga kemanusiaan yang sudah relatif lama bekerja untuk misi perdamaian dan kemanusiaan di Palestina, NPC menanggapi kebutuhan populasi yang paling mendesak, seperti obat-obatan, bahan makanan dan air bersih.