NPC – Dalam suasana penuh kehangatan dan kepedulian, pada Rabu (6/3/2024), di Sumatera Utara, ketika Ketua Umum Jamiatul Al Washliyah, KH. Dr. Mashury Khamis, dan aktivis kemanusiaan terkemuka, Abdillah Onim atau Bang Onim, berkumpul untuk membahas situasi yang semakin memprihatinkan di Jalur Gaza.
Dalam pertemuan tersebut, Bang Onim dengan lantang memaparkan kenyataan pahit yang terjadi di Gaza. Genosida yang dilakukan oleh penjajah zionis Israel telah merenggut ribuan nyawa dalam waktu lebih dari 150 hari. Lebih dari 30.600 jiwa telah menjadi syahid, termasuk wanita, anak-anak, dan lansia. Situasi ini memperlihatkan kebrutalan yang tak terbayangkan, dengan pembantaian yang menimpa tidak hanya umat Islam, tetapi juga non-Muslim.
Namun, dalam kegelapan itu, ada sinar harapan dari Indonesia. Bang Onim menegaskan bahwa dukungan dari kaum Muslimin di Indonesia tidak hanya berupa bantuan materi, tetapi juga upaya untuk memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat Indonesia tentang sejarah Palestina dan pentingnya solidaritas internasional dalam menghadapi penindasan.
Ketua Umum Al Washliyah, KH. Dr. Mashury Khamis, mengakui pentingnya peran Bang Onim sebagai mata dan telinga Indonesia di Palestina. Dengan berkomunikasi aktif dan mendampingi pendistribusian bantuan kemanusiaan, Bang Onim telah menjadi perwakilan yang luar biasa bagi Al Washliyah dan seluruh masyarakat Indonesia dalam membawa suara solidaritas kepada dunia internasional.
Perjumpaan yang penuh makna ini ditutup dengan penuh haru, dengan pemberian hadiah bagi warga Gaza atas amanah dari Keluarga Besar Al Washliyah melalui Yayasan Nusantara Palestina Center (NPC). Tindakan ini mencerminkan komitmen nyata dalam membantu sesama dan memberikan dukungan kepada mereka yang terluka oleh konflik tak berkeputusan di Jalur Gaza.
Dengan langkah-langkah seperti ini, semoga Indonesia terus menjadi tonggak solidaritas dan kepedulian kemanusiaan bagi saudara-saudara kita di Palestina, mengirimkan pesan bahwa kita tidak akan pernah melupakan mereka di tengah penderitaan mereka.