Yerusalem, NPC – Laporan baru Israel mengenai data statistik populasi, pada Minggu (11/04/2024), mengungkapkan bahwa jumlah pemukim Israel di Tepi Barat meningkat sekitar tiga persen pada tahun 2023.
“Jumlah pemukim melonjak menjadi 517.407 pada 31 Desember, dari sebanyak 502.991 pemukim pada tahun sebelumnya,” menurut laporan berbasis sensus baru kelompok pro-pemukim Israel, WestBankJewishPopulationStats.com.
Laporan tersebut menjelaskan bahwa jumlah pemukim telah meningkat lebih dari 15 persen dalam lima tahun terakhir. Tahun lalu, jumlahnya melampaui angka setengah juta, yang merupakan ambang batas yang besar.
“Jika tingkat pertumbuhan terus berlanjut selama lima tahun terakhir, jumlah pemukim di Tepi Barat akan melebihi 600.000 pada tahun 2030,” tulis laporan tersebut.
Laporan tersebut tidak memasukkan angka populasi di Yerusalem Timur, tempat lebih dari 200.000 pemukim Israel tinggal di kawasan yang dianggap Israel sebagai bagian dari ibu kotanya, akan tetapi komunitas internasional menganggapnya sebagai tanah Palestina yang akan dijadikan ibu kota ketika Palestina merdeka. Israel menduduki Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
Komunitas internasional menganggap pemukiman Israel di Tepi Barat adalah ilegal dan merupakan hambatan bagi perdamaian karena Israel dengan sengaja menduduki tanah di mana Palestina berusaha untuk mendirikan negara. Israel menganggap Tepi Barat sebagai wilayah yang “disengketakan”, dan mengatakan bahwa “nasib wilayah tersebut harus diputuskan melalui negosiasi”.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, baru-baru ini menjatuhkan sanksi terhadap empat pemukim atas tuduhan kekerasan terhadap warga Palestina dan aktivis di Tepi Barat.
Laporan ini muncul pada saat gelombang kekerasan melanda Tepi Barat, di mana Israel telah menerapkan kontrol ketat terhadap wilayah Tepi Barat dan melancarkan serangan berulang kali.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu, Israel telah menguasai Tepi Barat dengan ketat. Israel membatasi pergerakan dan sering melakukan serangan terhadap penduduk sipil Palestina.
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa sebanyak 391 penduduk Palestina dibunuh serangan penembakan yang dilakukan Israel di Tepi Barat selama periode tersebut. Komisi Perlawanan Tembok dan Permukiman Palestina menghitung terdapat sebanyak 1.593 serangan yang dilakukan oleh tentara dan pemukim Israel selama bulan Januari terhadap penduduk sipil Palestina di Tepi Barat. Israel juga melarang penduduk Palestina menjangkau hingga 50.000 hektare tanah pertanian mereka di Tepi Barat.
Laporan bulanan Komisi Perlawanan Tembok dan Permukiman Palestina juga mengkonfirmasi bahwa tentara Israel melakukan sebanyak 1.407 serangan, sementara pemukim Israel melakukan 186 serangan terhadap penduduk Palestina.
Berdasarkan hukum internasional, Tepi Barat dan Yerusalem merupakan wilayah pendudukan, dan semua kegiatan pembangunan permukiman di atas tanah Palestina tersebut adalah tindakan ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional.
(T.FJ/S: RT Arabic)