Yerusalem, NPC – Surat kabar Israel sebagaimana dilansir Alquds, pada Jumat (14/01/2022), melaporkan bahwa pemerintah kotamadya Yerusalem meminta penghancuran masjid “Kubah Emas”, yang terletak di kota Beit Safafa, tenggara kota Yerusalem yang diduduki.
Media Israel menyatakan bahwa setelah adanya tekanan besar dari organisasi sayap kanan, pemerintah kotamadya Yerusalem mengajukan petisi ke pengadilan lokal di kota tersebut untuk menghancurkan sebuah kompleks seluas 700 meter di lingkungan Beit Safafa, yang mencakup sebuah masjid dengan kubah emas, yang kubahnya menyerupai Masjid Kubah Batu atau Masjid Qubbat As-Sakhrah di kompleks Masjid Al-Aqsha.
Masjid Ar-Rahman di Beit Safafa, merupakan masjid tua yang telah ada lebih dari 100 tahun lalu. Selama beberapa tahun terakhir telah beberapa kali dipugar, ditambah sejumlah fasilitas, dan bangunan yang membuat pemukim Israel tidak senang. Mereka berpendapat bahwa kubahnya menyerupai Masjid Qubbat As-Sakhrah dan membahayakan tembat dan lokasi. Mereka mengajukan keluhan terkait hal tersebut agar dilakukan penghancuran.
“Kami mengucapkan selamat kepada Pemerintah Kota Yerusalem dan Walikota Moshe Lion karena mengeluarkan perintah penghancuran. Kubah bertujuan sebagai sarang kekerasan lainnya dan oleh karena itu tindakan cepat dan dakwaan diperlukan terhadap para penanggung jawab yang telah kami identifikasi,” kata salah satu asosiasi gerakan sayap kanan Yahudi.
Ketua komite Beit Safafa, Muhammad Alyan, sebelumnya telah mengatakan dalam pernyataan media bahwa masjid yang menjadi sasaran ancaman otoritas pendudukan dan pemukim Israel tersebut adalah salah satu dari empat masjid di Beit Safafa dan umurnya lebih tua dari umur negara Israel.
Muhammad Alyan menambahkan bahwa komite masjid telah melakukan pemugaran Masjid Ar-Rahman selama setahun terakhir.
“Kami menerima ancaman lisan dari pemerintah kota pendudukan Israel untuk menghancurkan kubah emas masjid, hanya karena tidak sesuai dengan pemukim Israel. Mereka mengajukan keluhan, dan menuntut agar pihak yang bertanggung jawab terhadap masjid dimintai pertanggungjawaban,” sebut Muhammad Alyan.
Beit Safafa terletak enam kilometer di bagian tenggara Yerusalem yang dikelilingi oleh permukiman Israel di semua sisinya. Otoritas pendudukan Israel telah menyita puluhan hektare tanah desa Beit Safafa Palestina untuk membangun berbagai jalanan untuk permukiman dan mengisolasi penduduk dari lingkungan mereka.
(T.FJ/S: Alquds, RT Arabic)