Tel Aviv, NPC – Otoritas pendudukan Israel, pada Selasa (19/04/2022), memutuskan untuk menghentikan serbuan gerombolan pemukim Yahudi ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsha, mulai Jumat depan, hingga akhir bulan Ramadhan.
Polisi pendudukan Israel biasanya menutup kompleks Masjid Al-Aqsha bagi non-Muslim di hari-hari terakhir Ramadhan, tetapi menurut pengamat, durasi penutupan bervariasi dari tahun ke tahun.
Langkah yang diambil otoritas pendudukan Israel ini bertujuan untuk meringankan ketegangan antara penduduk Palestina dan pemukim Yahudi, serta serbuan ke tempat-tempat suci. Namun, langkah yang diambil tersebut membangkitkan kemarahan kelompok ekstremis Yahudi.
Kelompok ekstremis Yahudi, yang menuntut peningkatan hak-hak Yahudi di tempat suci Palestina, menuduh pemerintah telah menghancurkan kemajuan yang telah dicapai beberapa tahun ini.
“Pertimbangkan kembali, keputusan tersebut, dengan menyingkirkan terorisme di Bukit Suci dan izinkan kembali orang Yahudi untuk masuk setiap hari,” kata salah satu kelompok ekstemis Yahudi.
Sementara itu, anggota Knesset Israel, Itamar Ben Gvir, menganggap keputusan tersebut sebagai langkah penyerahan diri dan pengibaran bendera putih di depan penduduk Palestina.
(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)