Gaza, SPNA – Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan bahwa Hamas tidak akan membiarkan Israel untuk menguasai Masjid Al-Aqsa.
Dalam sebuah pernyataannya di stasiun televisi Al-Aqsa, Sabtu (19/10/2019), Haniyeh mengatakan, “Rencana Israel untuk membagi Masjid Al-Aqsa tidak akan pernah berhasil. Meski itu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan darah. Setiap fakta Masjid Al-Aqsa tidak akan pernah berubah.”
Untuk menghadapi Israel, Haniyeh mengatakan perlu solusi komprehensif dan rencana tersusun.
Ia juga menegaskan bahwa persoalan Al-Aqsa adalah kasus utama yang menjadi perhatian utama Hamas.
Hampir seribuan warga Yahudi Israel, Kamis (17/10/2019), melakukan kunjungannya ke Masjid Al-Aqsa. Kunjungan mereka mendapatkan pengawalan ketat dari militer zionis.
Direktur Masjid Al-Aqsa, Syekh Umar Al-Kaswani, mengatakan terdapat sekitar 814 pemukim ilegal dari golongan Yahudi yang masuk ke Masjid Al-Aqsa. Mereka disebutkan datang berkelompok, termasuk rombongan siswa sekolah dasar.
Bersamaan dengan itu, polisi penjaga gerbang Masjid mempersulit akses menuju Masjid Al-Aqsa terhadap warga muslim yang ingin melaksanakan shalat di sana.
Sehari sebelumnya, Rabu (16/10/2019), sejumlah warga Palestina terpaksa mengurungkan niat mereka untuk masuk ke Al-Aqsa karena tidak diizinkan oleh Militer Israel.
Pemandangan yang cukup ironis melihat warga muslim berdiri di luar Al-Aqsa membaca Al-Quran sementara warga Yahudi bebas menari dan bernyanyi di dalam Masjid.
Gelombang kunjungan warga Israel intens setiap peringatan hari-hari besar umat Yahudi. Di samping memang terdapat seruan dari otoritas untuk mengunjungi Al-Aqsa demi mengubah fakta dari kepemilikan Masjid Al-Aqsa.
(T.HN/S: Qudspress)