Amman, NPC – Abdullah Al-Shaboul, seorang mantan tentara Angkatan Bersenjata Yordania yang berpartisipasi dalam Perang Arab-Israel pada tahun 1967, meninggal dunia pada Senin (14/08/2023), pada usia 89 tahun.
Sejak tahun 1967 hingga meninggal dunia atau selama lebih 55 tahun, Al-Shaboul bersumpah dan berjanji untuk tidak minum teh sampai Yerusalem bebas dari pendudukan Israel.
Al-Shaboul yang berasal di kota Al-Ramtha, di Provinsi Irbid, bergabung dengan Tentara Yordania pada tahun 1951 dan berpartisipasi dalam operasi militer dari Mafraq (Yordania) ke Nablus (Palestina). Ia bertugas di Jenin dan Tulkarm.
Al-Shaboul meninggal pada usia 89 tahun dan menyebutkan dalam sebuah wawancara dengan media bahwa hari-hari terindah dalam hidupnya adalah saat dirinya menghabiskan waktu dengan shalat dan berdoa di Masjid Al-Aqsha, Yerusalem.
Kisahnya untuk tidak minum teh, minuman yang menjadi favoritnya dimulai pada tahun 1967. Pada waktu itu ia sedang bertugas di polisi militer, ketika seorang kawan menghampirinya dengan sepeda dan menemukannya sedang minum teh. Kawan ini menegurnya, “Mengapa kamu minum teh saat Yerusalem pergi?”
Sejak hari itu , Al-Shaboul berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak minum teh sampai meninggal dunia.
Di daerahnya, Al-Shaboul dikenal sebagai orang yang juhud dan sabar. Ia juga dikenal sebagai orang yang sederhana, baik, dan ramah, sehingga ia dicintai oleh masyarakat. Ia dikenal suka membantu. Al-Shaboul membebaskan utang orang-orang yang berhutang pada dirinya. Ia mengkhususkan waktu satu hari dalam seminggu untuk membawa masyarakat umum yang membutuhkan dengan mobilnya.
Kepergian Al-Shaboul memicu interaksi luas di media sosial. Banyak aktivis berduka atas meninggalnya Al-Shaboul dan memuji sikapnya terkait perjuangan Palestina.
T.FJ/S: RT Arabic