Ramallah, NPC – Pasukan pendudukan dan pemukim Israel, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Selasa (03/04/2023), terus meningkatkan serangan terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat selama bulan Maret. Zionis Israel tercatat melakukan sebanyak 437 pelanggaran, yang menyebabkan 23 penduduk Palestina meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka, serta pelanggaran berupa perampasan tanah maupun penghancuran bangunan.
Pejabat Palestina terkait permukiman ilegal Israel di utara Tepi Barat, Ghassan Douglas, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa serangan-serangan tersebut terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk serangan terhadap bangunan, pembunuhan langsung dengan menembak penduduk, aksi vandalisme, perusakan lahan pertanian, penutupan akses jalan, dan serangan terhadap fisik.
Berbagai serangan pasukan dan pemukim Israel tersebut mengakibatkan sebanyak 23 penduduk Palestina meninggal dunia. Di samping itu, tercatat sebanyak 164 serangan yang dilakukan pemukim Israel, 215 serangan terhadap bangunan dan lahan pertanian, di mana terjadi 28 kali kasus penghancuran bangunan, yang menyebabkan sebanyak 33 unit bangunan. Pemukim Israel juga tercatat merusak dan membabat sebanyak 635 pohon milik petani Palestina, umumnya pohon zaitun.
Di samping itu, tercatat terjadi 84 kasus perusakan bangunan dan harta benda milik penduduk Palestina. Selain itu, tercatat sebanyak 23 kasus penyitaan harta benda milik penduduk Palestina yang sebagian besar merupakan penunjang kegiatan pertanian seperti tenda, dan traktor.
Pemukim Israel melakukan 164 serangan kejahatan terorganisir terhadap penduduk Palestina. Tercatat sebanyak 69 serangan di provinsi Nablus dan 20 di Ramallah.
Sementara itu, pasukan pendudukan dan pemukim Israel merangsek masuk ke Masjid Al-Aqsha di Yerusalem sebanyak 25 kali. selama bulan Maret, pasukan pendudukan Israel juga melarang adzan sebanyak 42 kali di Masjid Ibrahimi di Hebron.
(T.FJ/S: Palinfo)