Kairo, NPC – Pemerintah Mesir, pada Rabu (05/03/2023), mengutuk keras serbuan dan serangan pasukan pendudukan Israel ke Masjid Al-Aqsha, yang menyebabkan banyak jamaah mengalami luka-luka, termasuk perempuan.
“Mesir menganggap pemandangan yang tercela ini sebagai pelanggaran Israel yang berulang kali terus dilakukan terhadap kesucian tempat-tempat suci (Islam di Palestina), untuk membangkitkan dendam dan amarah di antara semua orang Palestina, orang muslim, dan orang-orang yang memiliki hati nurani di seluruh dunia,” kata pemerintah Mesir dalam sebuah pernyataan.
Mesir meminta otoritas Israel untuk segera menghentikan serangan-serangan yang menakut-nakuti dan melukai jamaah yang beribadah di Masjid Al-Aqsha selama di bulan Ramadhan.
Mesir menganggap otoritas pendudukan Israel bertanggung jawab atas eskalasi berbahaya yang akan merusak upaya gencatan senjata di mana Mesir terlibat. Mesir menyerukan komunitas internasional untuk memikul tanggung jawabnya untuk mengakhiri serangan ini dan menghindarkan kawasan Palestina dari ketidakstabilan dan ketegangan lebih lanjut.
Komisi Urusan Tahanan Palestina, pada Rabu (05/04/2023), menyebutkan bahwa pasukan pendudukan Israel menangkap lebih dari 400 jemaah muslim selama serang terhadap Masjid Al-Aqsha dan jamaah yang sedang melakukan i’tikaf pada malam Rabu.
Komisi Urusan Tahanan Palestina menyebutkan bahwa di antara korban yang ditangkap mengalami luka-luka setelah diserang pasukan pendudukan Israel ketika menyerbu Al-Aqsha. Pasukan pendudukan Israel menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, dan memukuli para jamaah dengan brutal.
(T.FJ/S: RT Arabic)