Moskow, NPC – Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, pada Selasa malam (17/10/2023), menegaskan bahwa pemboman Israel terhadap Rumah Sakit Baptis Al-Ahli Al-Arabi di Jalur Gaza merupakan kejahatan perang. Ia menekankan bahwa Amerika Serikat ikut bertanggung jawab atas serangan ini.
Dmitry Medvedev menuduh Amerika Serikat sebagai penanggung jawab utama atas kejahatan di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, di mana Amerika menyediakan dana bantuan militer untuk meningkatkan produksi senjata.
“Jelas bahwa serangan mengerikan terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Al-Arabi di Jalur Gaza merupakan kejahatan perang. Tanggung jawab utama ada pada pihak yang mendapatkan uang secara jahat dari perang di berbagai negara dan benua yang berbeda. Pihak yang tanpa berpikir panjang mendistribusikan sejumlah besar uang untuk membeli senjata dan meningkatkan produksi (senjata) di kompleks industri militer mereka (Israel). Itulah Amerika Serikat yang secara dusta menyatakan misi globalnya untuk melindungi nilai-nilai demokrasi,” kata Dmitry Medvedev.
Pada Selasa malam, wartawan RT Arabic di Jalur Gaza, melaporkan bahwa pesawat tempur militer Israel menargetkan Rumah Sakit Al-Ahli Al-Arabi, yang menampung banyak penduduk Palestina yang mengungsi dari rumah mereka untuk mencari keselamatan dari serangan Israel. Penduduk Palestina percaya bahwa rumah sakit Baptis Al-Ahli lebih aman dibandingkan tempat-tempat lain di Jalur Gaza karena rumah sakit tersebut dibiayai oleh badan amal Kristen.
Direktur Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza mengumumkan bahwa situasi di seluruh rumah sakit di Jalur Gaza benar-benar di luar kendali, setelah tentara Israel melakukan pembantaian dengan pemboman Rumah Sakit Baptis Al-Ahli Al-Arabi, yang menyebabkan 500 orang lebih meninggal dunia.
Sejak Sabtu (07/10/2023) hinga pada Kamis pagi (19/10/2023), Kementerian Kesehatan Palestina menyebut bahwa sebanyak 3478 penduduk sipil Palestina meninggal dunia dan lebih dari 12.065 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza, mayoritasnya merupakan anak-anak dan perempuan. Korban jiwa akan terus bertambah di tengah serangan terus menerus Israel hingga saat ini yang menargetkan apa saja, termasuk pemukiman penduduk, sekolah, hingga rumah sakit.
(T.FJ/S: RT Arabic)