Tel Aviv, NPC – Beberapa warga Israel yang selamat dari serangan selama konser Supernova dilaporkan melakukan bunuh diri.
Menurut laporan dari Al Jazeera pada Rabu (17/04/2204), Komite parlemen Israel Knesset mendengarkan kesaksian mengenai kondisi kesehatan dan psikologis para penyintas konser “Supernova” yang berlangsung bersamaan dengan operasi Toufan Al-Aqsa pada 7 Oktober lalu. Salah satu dari mereka memberikan kesaksian bahwa puluhan orang telah bunuh diri.
Para penyintas, hadir di hadapan Komite Pengawasan Negara di Knesset pada hari Selasa lalu. Mereka menyampaikan berbagai kesulitan birokrasi demi mendapatkan layanan dari pemerintah, serta menuntut dukungan psikologis yang sesuai dan pengakuan atas kondisi mereka sebagai penderita trauma.
Guy Ben Chamoun, salah satu penyintas dari serangan tersebut, menyatakan bahwa sekitar 50 penyintas lainnya telah melakukan bunuh diri karena mengalami penderitaan psikologis, dan jumlah mereka diperkirakan akan bertambah.
Chamoun juga mengungkapkan bahwa banyak penyintas yang terpaksa dirawat di rumah sakit. “Saya punya banyak teman yang bahkan tidak bisa bangun dari tempat tidur,” katanya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Israel membantah keabsahan pernyataan tentang kasus bunuh diri di hadapan Knesset. Kepala Departemen Kesehatan Mental, Gilad Bodenheimer, menyatakan bahwa angka-angka tersebut tidak benar.
Setelah 7 Oktober 2023, pejabat Israel dan Barat terus mengulangi tuduhan terhadap faksi perlawanan Palestina bahwa mereka melakukan pembantaian selama acara tersebut.
Namun, akhirnya terungkap bahwa pesawat tempur Israel sendirilah yang mengebom orang-orang yang sedang menikmati konser, ketika IDF berusaha menargetkan para pejuang Hamas yang berhasil menembus perbatasan Gaza.
Surat kabar Ibrani Haaretz melaporkan dari penyelidikan awal yang dilakukan oleh polisi Israel pada November lalu bahwa para pejuang Palestina bahkan tidak mengetahui adanya konser tersebut di dekat pemukiman Reim.
(T.RS/S:Aljazera)