Tel Aviv, NPC – Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, dilaporkan berencana mengubah status quo di Masjid Al-Aqsa untuk memberikan akses bagi orang-orang Yahudi melaksanakan ritual di sana.
Dilansir Stasiun TV I24 News, Ben Gvir telah lama memiliki keinginan untuk mengambil alih Al-Aqsa, dan kali ini masalah ini telah dijadikan tujuan resmi dari kementeriannya, di mana ia membentangkan karpet merah bagi orang Yahudi untuk melakukan ritual secara bebas di tempat suci bagi umat Islam tersebut.
Selain itu, Ben Gvir juga berencana memasang sarana teknologi bagi polisi di Al-Aqsa untuk membantu mengendalikan situasi sesuai kehendak pemerintah Israel.
Perlu dicatat bahwa langkah-langkah seperti pemasangan gerbang elektronik dan kamera pengintai polisi di gerbang Masjid pada tahun 2017 telah memicu protes keras, termasuk penolakan dari Yordania yang bertanggung jawab atas perwalian Masjid Al-Aqsa.
Yordania telah menegaskan penolakannya terhadap upaya Israel untuk mengubah status quo di Masjid Al-Aqsa, yang dapat merugikan hubungan bilateral antara kedua negara.
Perlu dicatat bahwa Yordania diberikan Perwalian Masjid Al-Aqsa, yang juga dikenal sebagai Perwalian Haram Al-Sharif, untuk memastikan perlindungan dan pengelolaan Masjid Al-Aqsa.
Perwalian ini diatur oleh Perjanjian Perdamaian Israel-Yordania tahun 1994, yang menegaskan kedudukan Yordania sebagai pengelola Masjid Al-Aqsa dan Masjid Qubbat As-Sakhrah (Dome of the Rock), serta situs-situs Islam lainnya di Al-Quds.
Perwalian ini melibatkan pengawasan atas administrasi harian, pemeliharaan, dan keamanan Masjid Al-Aqsa serta pengelolaan kunjungan orang-orang Muslim ke tempat suci tersebut.
(T.RS/S:RtArabic)